Dark/Light Mode

Film Mantra Surugana Angkat Budaya Sunda Kuno

Sabtu, 22 Juli 2023 17:08 WIB
Gala premier Film Mantra Surugana, Jakarta, Jumat (21/7). (Foto: Istimewa)
Gala premier Film Mantra Surugana, Jakarta, Jumat (21/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Produser film Mantra Surugana sekaligus CEO Peregrine Studios Ervina Isleyen mengatakan film Mantra Surugana dibuat dengan mengangkat unsur lokal yaitu budaya Sunda.

Cerita di dalamnya tetap terdapat nilai-nilai positif yang dapat diambil oleh penonton. Film Mantra Surugana yang bakal tayang 27 Juli 2023 itu, disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo.

Baca juga : Menpora Segera Bahas Anggaran Piala Dunia U-17

Film Mantra Surugana menceritakan mengenai bagaimana bangkitnya sosok iblis perempuan melalui mantra kutukan.

Iblis tersebut hadir karena rasa dendamnya yang sangat besar terhadap beberapa orang lelaki yang melecehkan dirinya, sehingga sosok iblis tersebut mengucapkan sumpahnya agar seluruh keturunan laki-laki tersebut hidup dalam kesengsaraan.

Baca juga : Sistem Rujukan Berjenjang Dorong Percepatan Penurunan Angka Stunting

"Film Mantra Surugana ini memang kami buat dengan unsur lokal, kami gunakan budaya Sunda. Di film ini kami pakai bahasa Sunda Kuno dan Bahasa Sunda modern, jarak perpaduan dua bahasa Sunda tersebut kurang lebih ada 100 tahun antara kuno dengan modernnya. Kemudian di dalam filmnya tetap kami letakan nilai-nilai positif seperti jangan bertindak mengikuti emosi," kata Ervina Isleyen dalam gala premier film Mantra Surugana, Jakarta, Jumat (21/7).

Cerita film Mantra Surugana berangkat dari narasi sejarah budaya kuno masyarakat Sunda. Jauh sebelum masuknya agama, masyarakat di Tanah Pasundan telah lebih dulu mengenal mantra sebagai pujian untuk mengharapkan hal-hal kebaikan.

Baca juga : Libur Idul Adha, Angkasa Pura I Prediksi Layani 1 Juta Penumpang

Salah satu pemeran film Mantra Surugana yaitu Sitha Marino yang berperan menjadi Tantri mengatakan dalam pembuatan film Mantra Surugana terdapat beberapa kesulitan dan pelajaran yang dapat diambil.

"Selama proses syuting menurut aku yang paling susah itu kami belajar bahasa Sundanya. Kami juga punya guru yang dia lulusan sastra Sunda jadi belajar banget aksaranya dan pelafalannya. Buat pelajarannya, aku selama berperan sebagai Tantri ya jadi tahu hati-hati bertindak," kata Sitha.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.