Dark/Light Mode

Kenali Sifat dan Penyebab Princess Syndrome

Senin, 27 November 2023 22:20 WIB
Ilustrasi Princess Syndrome. (Foto: Pinterest)
Ilustrasi Princess Syndrome. (Foto: Pinterest)

Princess Syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku atau sikap seseorang yang menunjukkan sifat-sifat yang sering dikaitkan dengan pandangan yang berlebihan atau tidak realistis tentang diri mereka sendiri, sering kali mirip dengan pandangan seorang putri atau pangeran dalam dongeng. Orang yang menderita Princess Syndrome seringkali menganggap diri mereka sebagai sangat istimewa, mengharapkan perlakuan istimewa dari orang lain, dan mungkin merasa berhak atas hak istimewa tertentu tanpa berusaha untuk mendapatkannya.

Princess Syndrome juga dikenal sebagai sindrom putri, adalah sebuah fenomena sosial yang mengacu pada sikap dan perilaku tertentu yang dimiliki oleh seseorang, terutama perempuan, yang merasa bahwa dirinya adalah sosok yang istimewa dan layak mendapatkan perlakuan istimewa dari orang lain. Istilah princess merujuk pada gambaran sosok putri yang hidup dalam kekayaan dan kemewahan, dikelilingi pelayan dan pengagum yang selalu siap memenuhi keinginannya.

Meskipun istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan perilaku perempuan, namun tidak menutup kemungkinan pria juga dapat memiliki sindrom serupa, meski tidak seumum perempuan. Princess Syndrome dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, seperti sikap sombong, memaksakan kehendak, tidak mau berkompromi, merasa pantas mendapatkan perlakuan istimewa, dan merasa bahwa dunia berhutang pada dirinya. Orang yang memiliki Princess Syndrome juga cenderung sulit menerima kritik dan merasa bahwa dirinya selalu benar.

Apakah di sekitar kalian masih ada? Yuk kenali sikap-sikapnya. 

  • Ekspektasi yang Tidak Realistis

Baca juga : Tempe Pangan Sehat, Kandungan Proteinnya Tinggi

Seseorang dengan Princess Syndrome mungkin memiliki harapan yang tidak realistis terkait dengan perlakuan, perhatian, atau pujian yang seharusnya mereka terima dari orang lain.

  • Kendala Empati

Mereka cenderung kurang empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, karena fokus utama adalah pada diri sendiri.

  • Tuntutan yang Tinggi

Seringkali mereka meminta atau menuntut perhatian dan pelayanan yang melebihi apa yang dianggap wajar.

  • Kecenderungan Mementingkan Diri Sendiri

Mereka mungkin sulit untuk bekerja sama atau mengorbankan sesuatu untuk kepentingan bersama.

  • Perasaan Kehakiman

Baca juga : Siapkan Dentuman Meriam London

Mereka dapat merasa superior dan menilai orang lain, merasa bahwa mereka lebih baik atau lebih berhak daripada orang lain.

  • Kurangnya Kemandirian

Terkadang, individu dengan Princess Syndrome mungkin mengandalkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka dan kurang mampu mengatasi masalah atau tanggung jawab sendiri.

Ciri-ciri lain dari Princess Syndrome meliputi sikap manipulatif, emosional, dan merasa tidak puas terhadap apa yang sudah dimiliki. Orang dengan sindrom ini cenderung sulit beradaptasi dengan lingkungan sosial dan kesulitan membangun hubungan interpersonal yang sehat. Mereka juga cenderung memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap kehidupan, dan merasa tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapai.

Penyebab dari Princess Syndrome dapat bervariasi, tetapi seringkali terjadi pada anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang over-protective, di mana segala keinginannya selalu dipenuhi tanpa perlu berusaha keras atau bekerja keras untuk mendapatkannya. Mereka juga sering dimanja dan dipuji secara berlebihan oleh orang tua atau keluarga sehingga mengembangkan pandangan diri yang terlalu tinggi.

Baca juga : Dewas KPK Periksa Syahrul Yasin Limpo

Selain itu, Princess Syndrome juga dapat disebabkan oleh faktor budaya dan media sosial yang menampilkan gambaran sempurna tentang kecantikan, kesuksesan, dan kebahagiaan. Orang yang terpapar media sosial dan budaya populer yang mendukung Princess Syndrome sering merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri, dan merasa harus terus mengejar standar yang tidak realistis.

Cara mencegah Princess Syndrome adalah dengan memberikan pendidikan yang tepat pada anak-anak sejak dini, dengan memberikan contoh dan mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, rasa empati, dan pengertian atas batas-batas yang sehat dalam hubungan interpersonal. Orang tua dan keluarga juga perlu memberikan pujian dan penghargaan yang seimbang terhadap prestasi anak-anak mereka, tanpa membesar-besarkan keberhasilan atau memberikan perlakuan istimewa.

Selain itu, penting untuk membatasi paparan anak-anak terhadap media sosial dan budaya populer yang memperkuat Princess Syndrome. Orang tua dan keluarga perlu membimbing anak-anak mereka untuk memahami bahwa kebahagiaan dan kesuksesan sejati tidak hanya berasal dari kecantikan, kekayaan, atau popularitas.

Penting untuk diingat bahwa "Princess Syndrome" bukanlah diagnosis medis resmi, tetapi lebih merupakan istilah populer yang digunakan untuk menggambarkan perilaku tertentu. Perilaku ini dapat menjadi sumber konflik dalam hubungan interpersonal dan memengaruhi kesejahteraan pribadi individu yang terlibat. Terkadang, dukungan dan konseling dapat membantu individu yang mungkin menunjukkan gejala "Princess Syndrome" untuk mengembangkan sikap yang lebih seimbang dan sehat terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.

Zein Zahiratul Fauziyyah
Zein Zahiratul Fauziyyah
Mahasiswa Jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.