Dark/Light Mode

Bekerja Lebih Lama Picu Kebotakan

Jumat, 25 Oktober 2019 05:41 WIB
Bekerja Lebih Lama Picu Kebotakan

RM.id  Rakyat Merdeka - Para peneliti mengatakan pekerja harus memiliki batasan jam kerja. Bekerja berjam-jam mungkin akan menghasilkan uang, tetapi itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama kesehatan rambut.

Baru-baru ini sebuah studi menyatakan bahwa orang yang bekerja lebih dari 52 jam dalam sepekan, akan dua kali lipat lebih cepat menjadi botak. Meskipun banyak dari kita dibayar untuk bekerja 40 jam, keluar dari kantor pada pukul lima petang merupakan isapan jempol belaka, pasalnya kita tidak akan pulang tepat waktu.

Penelitian tentang hubungan antara jam kerja yang lebih panjang dan kerontokan rambut  merupakan penelitian dari 13.000 pria di Korea Selatan. Mereka bekerja lebih dari 40 jam setiap pekan. Stres yang datang bersamaan dengan jam kerja yang lebih lama dapat menyebabkan perubahan hormonal di kulit kepala dan menghambat pertumbuhan folikel rambut. Folikel imerupakan struktur kulit yang menjadi tempat rambut akan tumbuh, seperti dilansir LadBible. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, stress menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut. 

Baca juga : Kemendes Ajak Investor Swasta Hapus Kemiskinan

Para peneliti mendesak agar setiap perusahaan mempertimbangkan jam kerja untuk para pekerjanya, dengan alasan bahwa hal itu tidak hanya dapat menyebabkan rambut rontok tetapi juga serangkaian efek samping negatif lainnya.

Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Sungkyunkwan di Korea Selatan meneliti ribuan pria berusia kisaran 20 dan 59 selama empat tahun untuk melakukan penelitian ini, namun mereka tidak melibatkan wanita dalam penelitian ini.

Para lelaki dikelompokkan berdasarkan jumlah jam kerja mereka, dan faktor-faktor lain termasuk status pernikahan, pendapatan perbulan, termasuk juga merokok. Ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jam kerja yang lebih lama dan kebotakan.

Baca juga : Bersahaja, Menkopolhukam Tidak Mau Dikawal Ketat

Menurut penulis, Kyung-Hun Son, “Hasil penelitian ini menunjukkan, jam kerja yang panjang secara signifikan terkait dengan peningkatan perkembangan alopecia pada pekerja pria."

“Batasan jam kerja adalah untuk mencegah perkembangan alopecia, dimana rambut yang rontok disebabkan serangan imunitas tubuh kita sendiri. Hal ini perlu diperhatikan sedari dini, khususnya seperti mereka yang berusia 20-an dan 30-an, di mana gejala kerontokan rambut biasanya mulai muncul.” 

Jadi kuncinya adalah beri tahu atasan anda bahwa beberapa ilmuwan mengatakan anda perlu mengurangi jam kerja anda untuk menjaga kesehatan. [Chairunnisa/Magang]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.