Dark/Light Mode

5 Tanaman Ini Bisa Obati Radang yang Sulit Reda

Selasa, 14 Januari 2020 02:36 WIB
Bakteri penyebab radang/ilustrasi (Foto: Istimewa)
Bakteri penyebab radang/ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inflamasi atau dikenal dengan peradangan merupakan respons protektif tubuh yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan atau karena adanya infeksi dari mikroorganisme asing seperti virus, bakteri, atau jamur. Inflamasi ini merupakan bentuk berfungsi perlawanan seperti menghancurkan, mengurangi, atau mengurung agen pencedera maupun jaringan yang cedera. 

Ada beberapa tanda saat seseorang mengalami peradangan. Antara lain kemerahan di daerah yang mengalami peradangan, panas yang terasa pada daerah yang cedera, nyeri karena adanya peregangan jaringan, pembengkakan pada peradangan, dan perubahan fungsi pada jaringan.

“Tanda-tanda tersebut akan dirasakan oleh tubuh. Rasanya memang tidak nyaman, akan tetapi hal ini penting dalam proses penyembuhan,” ucap Faradilla, mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Bandung.

Baca juga : Awal Tahun Ini, Masalah Sektor Perikanan Kudu Diberesin

Bagaimana jika inflamasi tidak kunjung reda? Faradilla menyatakan, respons imun jika terjadi dalam kurun waktu yang lama dapat merusak tubuh. Karena zat atau organisme pemicu inflamasi dapat bertahan lama pada pembuluh darah dan dapat mengakibatkan penumpukan plak. Plak yang ada di pembuluh darah akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Bahkan, kerusakan inflamasi dapat terjadi pada jantung bahkan ke otak. “Dampak inflamasi yang tidak kunjung reda itu sangat mengerikan,” paparnya.

Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir dengan ini. Dari hasil penelitian Faradilla dan Robiah Siti Hanifah, ada lima tanaman yang bisa mengobati. “Banyak sekali tanaman di sekitar kita yang dapat digunakan untuk mencegah bahkan meredakan inflamasi,” tuturnya.

Pertama, kunyit. Faradilla menerangkan, di dalam kunyit ini ada zat kimia yang disebut kurkumin. “Kurkumin dapat menghambat sintesis prostaglandin dengan cara menghambat enzim siklooksigenase. Enzim siklooksigenase merupakan enzim penghasil prostaglandin. Prostaglandin merupakan hormon yang merangsang peradangan (rasa nyeri) di dalam tubuh. Dengan terhambatnya produksi prostaglandin, maka peradangan tidak akan terjadi,” paparnya.

Baca juga : Hadiri Tani`s Day, Mentan Yakin Bali Bisa Jadi Lokomotif Pertanian Maju

Kedua, jahe. Faradilla menerangkan, jahe dapat digunakan sebagai antiradang karena mengandung gingerol dan shogaol yang aktif menghambat produksi PgE2 (Prostaglandin E2) dengan cara menghambat enzim siklooksigenase. 

Ketiga, kayu manis. Menurut Faradilla, di dalam kayu manis terdapat flavonoid yang dapat menghambat sintesis prostaglandin dengan cara menghambat enzim siklooksigenase. 

Keempat, kencur. “Kencur mengandung etil parametoksi sinamat dan flavonoid yang berguna sebagai antiinflamasi karena dapat menghambat sintesis prostaglandin dengan cara menghambat enzim siklooksigenase,” terang Faradilla.

Baca juga : Turnamen Voli Jadi Ajang Cari Jodoh

Kelima, daun jeruk nipis. Faradilla menerangkan, daun jeruk nipis mengandung flavonoid yang dapat menghambat sintesis prostaglandin dengan cara menghambat enzim siklooksigenase. 

“Inflamasi yang tak kunjung reda memang mengerikan. Namun ternyata obatnya itu murah dan mudah. Banyak sekali tanaman yang ada di sekitar kita yang dapat kita jadikan sebagai obat inflamasi, beberapa di antaranya adalah kunyit, jahe, kencur, kayu manis, dan juga daun jeruk nipis. Selamat mencoba ya!” tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.