Dark/Light Mode

Soal Formula E

Anies Mainkan Jurus "Diam" Itu Emas

Sabtu, 20 November 2021 08:56 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Antara)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Di KPK, penyelidikan Formula E terus berlanjut. Beberapa anak buah Anies sudah dipanggil untuk dikorek informasinya. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, berjanji akan mengumumkan hasil penyelidikan setelah proses penelaahan selesai. "Karena belum dapat hasil ekspos, jadi kami tidak bisa memberikan perkembangannya karena masih bekerja," kata Nurul Ghufron, kepada wartawan, kemarin.

Pimpinan KPK itu juga masih merahasiakan indikasi tindak pidananya. Ketika ditanya soal pembayaran kepada Formula E Operation atau FEO Ltd selaku pemegang lisensi yang menurut temuan BPK hampir mencapai Rp 1 triliun, Ghufron juga belum mau membuka. "Saya nggak akan masuk kepada itu," ucapnya.

Baca juga : Temui Massa Buruh, Anies Janji Ringankan Biaya Hidup Pekerja

Yang jelas, terang dia, tindak pidana korupsi, sebagaimana Pasal 2 Ayat 1 UU Tipikor, adalah memperkaya diri sendiri dengan cara melawan hukum. "Memperkaya diri sendiri itu bukan hanya untuk penyelenggara negara, tapi orang lain atau korporasi. Atau misal adanya dugaan penyalahgunaan wewenang Pasal 3 Undang-Undang Tipikor ataupun kalau ada tindak pidana lain sebagaimana diatur pasal 5, 13, atau 12, ini masih dalam proses telaah," tandasnya.

Pengamat politik Ray Rangkuti melihat, dalam sudut pandang politik, diamnya Anies dalam polemik Formula E memang “emas”. "Kalau pertimbangannya politik, tentu lebih baik diam. Diam itu emas. Tapi kalau kepentingan publik harusnya dia (Anies) bicara," kata Ray, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Erick Thohir: Formula E Ajang Mempromosikan Indonesia

Menurut Ray, bagi Anies, yang saat ini digadang-gadang sebagai kandidat Capres 2024, isu Formula E kurang menguntungkan. Karena itu, Anies memilih tak menanggapinya.

Sementara, pakar komunikasi politik Lely Arrianie menjelaskan, dalam teori komunikasi politik, diam pun sebenarnya berbicara. "Semuanya pasti menerjemahkan diamnya Anies," kata Lely, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Anies Melawan Kritik Dengan Kata Dan Data

Menurut Lely, ada banyak makna di balik diamnya Anies. Masyarakat bisa memaknainya dari ekspresi atau gestur yang ditunjukkan Anies ketika ditanyai soal Formula E. Bisa dari lambaian tangan, jempol, atau mimik wajahnya.

"Mungkin itu pilihan dia, ada pesan di balik komunikasinya itu. Bisa: saya tidak ingin dikorek-korek, dipersalahkan, atau bisa juga tidak ingin mendahului penyelidikan," sambungnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.