Dark/Light Mode

Tak Ada Operasi Yustisi

Walikota Bekasi Imbau Pendatang Dibekali Keterampilan Kerja

Jumat, 7 Juni 2019 16:00 WIB
Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto. Ist
Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto. Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kota Bekasi memastikan instansi kependudukan tidak akan melakukan operasi yustisi/razia pendatang setelah gelombang arus balik Lebaran. 

"Kota ini sangat welcome dan terbuka terhadap pendatang," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

Tri beralasan tidak menolak gelombang urbanisasi karena perkembangan Kota Bekasi tak lepas dari peran masyarakat pendatang yang turut menggerakan perekonomian.

Baca juga : Anies Ganti Istilah Operasi Yustisi dengan Pelayanan Kependudukan

"Mereka memberi warna, mendatangkan investasi dan membayar pajak," ucap Tri.

Tri berseloroh bahwa Kota Bekasi adalah kota sejuta harapan. "Ada Harapan Indah, Harapan Baru, Harapan Jaya, maupun Ujung Harapan," ujar Tri merujuk nama sejumlah daerah di Kota Bekasi.

Menurut Tri, Pemerintah daerah tidak khawatir dengan ancaman pengangguran akibat gelombang urbanisasi usai Lebaran. Menurut dia, para pendatang itu adalah bagian dari bonus demografi Indonesia.

Baca juga : WA dan Medsos Dibikin Sekarat, Demi Keamanan Negara

Meski demikian, Tri berharap para pendatang baru memiliki bekal ketrampilan agar bisa bersaing di Kota Bekasi. Jika tidak mereka akan tereliminasi dengan sendirinya.

"Jangan hanya datang ke sini lalu keleleran dan tidak memiliki pekerjaan," ia menambahkan.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI beberapa waktu lalu merilis bahwa kepadatan penduduk di Kota Bekasi berada di peringkat ketiga kategori kota metropolitan dengan jumlah penduduk mencapai 2,7 juta jiwa Jumlah tersebut menggeser Kota Bandung, dan hampir menyalip Kota Surabaya dengan jumlah penduduk 2,8 juta jiwa.

Baca juga : Rekapitulasi Suara di Kabupaten Bekasi Diwarnai Kericuhan

Adapun peringkat pertama masih ditempati DKI Jakarta. "Kepadatan penduduk di Kota Bekasi itu 16.500 jiwa per kilometer persegi, jadi wajar kalau masuk kategori terpadat" ujar Tri. (FAZ)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.