Dark/Light Mode

Jakarta Balik Ke PPKM Level 2

Anies Masih Bisa Makan Di Warteg

Rabu, 5 Januari 2022 09:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat makan di Warteg Peong, di Kawasan Ancol, Jakarta Utara. (Foto: Instagram/aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat makan di Warteg Peong, di Kawasan Ancol, Jakarta Utara. (Foto: Instagram/aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, meski ada penambahan kasus, persentase kasus positif di Jakarta sepekan terakhir masih rendah, yaitu sebesar 0,8 persen. Angka ini masih jauh dari batas yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu tidak lebih dari 5 persen.

Sementara itu, Anies sepertinya santai saja menanggapi kenaikan status PPKM di DKI. Eks Rektor Universitas Paramadina itu justru mengunggah foto saat makan di Warteg Peong, di akun Instagram miliknya, @aniesbaswedan, kemarin.

Warteg yang disambangi Anies berada di Kawasan Ancol, Jakarta Utara. Anies bukan pertama kali makan siang di warteg ini. Saat kampanye Pilgub 2017, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga makan di warteg ini. Saat itu, foto Anies makan di warteg tersebut menjadi viral setelah warganet mengunggah momen saat Anies yang tiba-tiba berhenti mengunyah ketika makan. Ekspresi Anies yang berhenti mengunyah ini disebutnya karena "menggigit lengkuas".

Baca juga : Anies Tak Bisa Ditekan

"Kemarin makan siang lagi di sini, memesan telur balado yang dicampur dengan siraman orek tempe basah, TANPA LENGKUAS," tulis Anies.

Dia lalu menceritakan bagaimana warteg ini mempertahankan cita rasa dengan cara selalu memperhatikan pemilihan bahan masakan yang berkualitas. Bahkan, sejak dibuka pada 2009 hingga saat ini, tidak ada yang berubah.

"Tak heran dalam sehari Pak Rohaedy (pemilik warteg) bisa melayani hingga ratusan pelanggan di warungnya. Ini mungkin merupakan kunjungan kedua saya di Warteg Peong tetapi citarasa dari masakannya akan selalu dirindukan," tutup Anies.

Baca juga : Anies Mulai Pamer Yang Manis-manis

Epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai, kenaikan status PPKM di DKI Jakarta berlebihan. Soalnya, penanganan Corona di Jakarta masih baik. Memang ada kasus Omicron, namun itu ditemukan di Wisma Atlet, sehingga tak bisa dikategorikan sebagai transmisi komunitas.

Menurut dia, angka pasien Corona di rumah sakit juga tak menunjukkan peningkatan di tengah laporan catatan kasus Omicron. "Kecemasan yang berlebihan dorong PPKM di Jakarta dinaikkan ke Level 2. Statistik kasus di Jakarta meningkat disebabkan sumbangan temuan PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) yang dikarantina di Wisma Atlet," cuit Pandu, di akun Twitter miliknya, @drpriono1.

"Kenaikan kasus hanya tambahan kasus dari PPLN, bukan refleksi kenaikan penularan di komunitas dan alasan lain yang non epidemiologi," tambahnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.