Dark/Light Mode

BPK & KPK Telusuri Tuh Biaya Bengkak Sirkuit Formula E

Sabtu, 12 Maret 2022 09:52 WIB
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie. (Foto: Istimewa)
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyelenggaraan Formula E di Jakarta tak berhenti menuai polemik. Kali ini soal biaya pembangunan sirkuit di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, yang membengkak 20 persen. Anggaran lintasan balap mobil listrik yang semula Rp 50 miliar itu bertambah Rp 10 miliar.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun gunung menelusuri pembengkakan anggaran yang fantastis tersebut.

"Telusuri pembengkakan anggaran itu darimana dan kemana? Kadang agenda atau event besar seperti ini rentan penyelewengan anggaran," tegas Jerry dalam keterangannya, Sabtu (12/3).

Baca juga : KPK Dalami Arahan Rahmat Effendi Ke Ajudan Soal Aliran Duit Suap

Pengamat Kebijakan Publik ini berpesan agar tim audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bermitra dengan KPK untuk ikut menelusuri pembengkakan anggaran pembuatan sirkuit ajang mobil balap listrik di Ancol.

"Kalau hanya dugaan masih tahap biasa tapi kalau sudah ada murni mark up ini bahaya. Nah, pembengkakan dari sisi mana? Terus duit darimana menambalnya. Saya kira transparansi Anies cs sangat dibutuhkan. Laporan keuangan bahkan cash flow harus jelas," beber dia lagi.

"Baru siapa bagian tender siapa yang menerima SPK atau surat perintah kerja," tambah Jerry.

Baca juga : Aktivis Kritisi Pembengkakan Anggaran Sirkuit Formula E

Dia memastikan, duit besar tersebut rawan untuk dikorupsi. Dia mengingatkan agar anggaran negara harus dijaga dan dan dipertanggung jawabkan secara akuntabilitas.

"Ke depan untuk event besar dengan anggaran jumbo maka perlu menggandeng KPK itu langkah awal mencegah tindakan korupsi. Nah perusahan pemenang tender harus jelas atas nama siapa, ada gak kaitan dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani menilai tidak ada yang aneh dari kenaikan anggaran untuk sirkuit balap mobil Formula E di Jakarta. Meski meningkat, menurutnya masih tidak melebihi anggaran rencana awal.

Baca juga : PPATK Telusuri Aset Tersangka Petinggi Indosurya

Dia bahkan membandingkan anggaran pembangunan sirkuit Formula E dengan Sirkuit Mandalika. "Kalau mau melihat lebih luas, pembangunan sirkuit Formula E anggarannya tidak seberapa, dibandingkan pembangunan sirkuit lain. Contoh, sirkuit Mandalika dengan panjang 4,31 Km menelan anggaran Rp950 M. Formula E yang panjangnya 2,4 Km, hanya Rp60 M. Tentu lebih hemat," kata Zita dalam keterangannya, Jumat (11/3).

Zita mengatakan, yang terpenting, anggaran untuk pengerjaan sirkuit itu bukan dari penyertaan modal dalam APBD, melainkan RKA PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Kita dukung pembangunan yang sudah separuh jalan. Apalagi kata Wagub Riza mau dipermanenkan. Tentu lebih baik. Saya pribadi, tidak sabar duduk dibangku penonton menyaksikan Pak Gubernur meresmikan ajang balap International ini," tuturnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.