Dark/Light Mode

Transjakarta Sehari 3 Kali Kecelakaan, Pengamat: Harus Ada Perombakan Manajemen

Senin, 14 Maret 2022 16:03 WIB
Bus Transjakarta. (Foto: Dok. Transjakarta)
Bus Transjakarta. (Foto: Dok. Transjakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kecelakaan demi kecelakaan terus dialami bus Transjakarta. Sepanjang 2021, tercatat ada 520 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta di jalan raya. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun turun melakukan evaluasi.

“Tapi, hingga hari ini, Transjakarta masih saja mengalami kecelakaan lalu lintas serius dan semakin berat kualitas kejadiannya hingga ada korban tewas,” kata Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) yang juga analis kebijakan transportasi Azas Tigor Nainggolan, dalam keterangannya, Senin (14/3).

Baca juga : Pertamina Harus Dapat Tambahan Dana Kompensasi

Dalam sehari saja, kata Azas, bus Transjakarta mengalami tiga kecelakaan. Minggu (13/4) contohnya, terjadi tiga kali kecelakaan. Pertama, bus Transjakarta menabrak pembatas jalur Transjakarta di Jalan Ciledug Raya hingga rusak parah dan bensinnya keluar ke jalan. Kedua, Transjakarta melindas seorang wanita pengendara sepeda motor hingga tewas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ketiga, pukul 22.30 WIB, bus Transjakarta adu banteng dengan mobil Mercy di Jalan Layang Simprug, Jakarta Selatan. Kedua kendaraan pun rusak parah.

Semua kejadian kecelakaan lalu lintas ini, kata Azas, menandakan ada struktur manajemen Transjakarta yang tidak beres. “Entah mereka para direksi Transjakarta bekerja atau tidak? Jika para direksi bekerja baik, manajemen akan menghasilkan layanan yang aman dan nyaman bagi operasional Transjakarta,” ujarnya.

Baca juga : Mulai Senin, Transjakarta Kembali Berlakukan Kapasitas 100 Persen

Azas melihat, ada masalah struktural di dalam tubuh Transjakarta saat ini dan harus segera diperbaiki. Struktur manajemen, khusus para direksi, tidak bekerja baik dalam membangun manajemen layanan yang aman dan nyaman bagi layanan Transjakarta.

Azas mengaku sudah beberapa kali saya mengkritisi layanan Transjakarta. Kali ini, dia mengeluarkan dua rekomendasi. Pertama, melakukan perubahan struktural di jajaran manajemen Transjakarta. “Perombakan yang harus dilakukan pertama mengganti seluruh jajaran direksi Transjakarta. Perombakan itu agar ada perubahan baik bagi manajemen Transjakarta,” ujarnya. 

Baca juga : Banjir Landa Medan Dan Banten, Pegadaian Sigap Salurkan Bantuan

Kedua, perubahan di jajaran internal manajemen dengan mengubah kebijakan layanan dan personal manajemen kerja di tubuh Transjakarta. “Perubahan seluruh jajaran direksi ini harus dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta sebagai pemegang saham mayoritas BUMD PT Transjakarta,” lanjutnya.

Jika perubahan secara struktural ini tidak dilakukan, Azas khawatir, buruknya layanan Transjakarta tidak akan teratasi. Akibatnya, warga enggan menggunakan transportasi publik itu. “Warga masih memilih lebih aman gunakan kendaraan pribadi, mobil atau sepeda motor. Bagaimana warga mau pindah ke layanan transportasi publik sementara Transjakarta sebagai moda andalan transportasi publik Jakarta seringkali mengalami kecelakaan lalu lintas,” tandasnya. [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.