Dark/Light Mode

Limbah RPH Di Jatinegara Tak Terkelola Dengan Baik

Warga Keluhkan Bau Busuk dan Pencemaran Lingkungan

Selasa, 15 Maret 2022 07:30 WIB
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak. (Foto: Istimewa).
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Tapi masalahnya, Gubernurnya bisa nggak? Yang sekarang kan nggak konkret. Makanya nanti kita cari Gubernur yang bisa melakukan itu,” ujarnya.

Direktur Utama Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengakui, beberapa RPH menimbulkan bau tak sedap. Pihaknya berupaya meminimalisir aroma tak sedap itu dengan mengangkut kotoran dan bangkai ayam maupun babi yang mati setiap hari.

“Tapi memang hasilnya tidak akan bisa 100 persen sehingga tetap menimbulkan bau,” tandasnya.

Namun, dia berjanji, akan berkoordinasi dengan warga sekitar untuk mengupayakan agar aroma tak sedap bisa ditangani secepatnya.

Baca juga : Blue Helmet Desak Kemenlu Pulangkan 9 Warga Sumut Yang Terjebak Di Ukraina

Sumber Energi

Ketua tim Slaughtering House Waste Water (SHOWER), Hendra Surawijaya mengatakan, setiap RPH pasti menimbulkan limbah seperti, feses, urine, sisa makanan, lemak, darah dan bulu. Tanpa dikelola dengan baik, limbah dapat menimbulkan masalah lingkungan dan mengganggu warga sekitar.

Namun masalah itu sebenarnya bisa menghasilkan uang jika limbah dapat dikelola dengan baik. Misalnya, limbah dari kotoran dan isi rumen sapi bisa diolah menjadi biogas dan pupuk organik atau kompos.

Bahkan bisa dijadikan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti yang dilakukan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC).

Baca juga : Wapres Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Puasa dan Lebaran Aman

Mereka memanfaatkan limbah air Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menghasilkan alternatif listrik yang dinamakan Slaughtering House Waste Water.

“SHOWER merupakan inovasi rancang bangun alat pemanfaatan bakteri limbah air rumah potong hewan dengan konsep salt bridge. Teknologi SHOWER memanfaatkan limbah air RPH, yang bisa mengurangi pencemaran lingkungan sekitar dan bau limbah air yang tidak sedap ini, sehingga bisa menjadi alternatif EBT,” terang Hendra Surawijaya.

Menurut Hendra, mekanisme kerja Shower sangat mudah. Air limbah RPH dari RPH ditampung ke dalam tempat penyimpanan yang telah dicampur Effective Microorganisme 4 (EM4) untuk menghilangkan bau pada air limbah. Selanjutnya, air limbah campuran EM4 dimasukkan ke dalam chamber selanjutnya dan ditambahkan manitol salt dan garam elektrolit.

Nantinya, bakteri akan mengoksidasi substrat dan menghasilkan elektron dan proton pada anoda. Dimana elektron ditransfer melalui sirkuit eksternal. Sedangkan proton didifusikan melalui separator membran manitol salt agar menuju katoda. Beda potensial elektron dan proton akan menghasilkan arus listrik.

Baca juga : Malam Ini, Bajul Ijo Siap Runtuhkan Kesangaran Singo Edan

“Energi listrik yang dihasilkan dari limbah air RPH dapat menjawab tantangan zero waste dan mengurangi pencemaran lingkungan,” tandas Hendra.  [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.