Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ketua DPRD DKI Kembali Jadi Saksi
Aktivis Desak KPK Serius Tangani Dugaan Korupsi Formula E
Selasa, 22 Maret 2022 13:46 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kelompok aktivis mengatasnamakan Satgas Pemburu Koruptor Formula E kembali menggeruduk Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (22/3). Mereka mendesak KPK untuk lebih serius menangani dugaan korupsi Formula E.
Salah satunya KPK segera meminta Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) melakukan audit investigatif terkait Formula E.
Diketahui, satu persatu saksi kasus dugaan korupsi Formula E sudah mulai dimintai keterangan kembali oleh penyidik KPK. Hari ini, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi kembali diperiksa menjadi saksi.
"Usut dugaan penyimpangan anggaran dam ini sebagai upaya membuka tabir dugaan korupsi di ajang mobil balap listrik tersebut. Saatnya KPK menunjukkan keseriusannya untuk membongkar kasus dugaan Formula E hingga tuntas," tegas Koordinator Aksi Ali Ibrahim.
"KPK bisa meminta BPK untuk melakukan audit investigatif untuk menemukan penyimpangan dan kerugian negara yang ditimbulkan," imbau Ali lagi.
Dalam menyampaikan aspirasnya, pendemo juga menggelar aksi teatrikal menjadi sosok mirip tuyul dan berkeliaran di area Gedung KPK. Ini sebagai simbol agar penyidik KPK segera menangkap koruptor balapan mobil listrik yang merogoh miliaran duit rakyat tersebut.
Baca juga : Anggota DPRD Jatim Tolak Diperiksa KPK Dalam Kasus Gratifikasi Di Sidoarjo
Lebih lanjut, Ali meminta lembaga antirasuah untuk membuktikan kinerjanya yang dinilai tidak memuaskan publik. Hal itu berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukkan kinerja KPK mlempem dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Di sinilah menjadi ajang pembuktian bagi KPK untuk serius membongkar kasus dugaan korupsi Formula E yang syarat kejanggalan mulai dari awal, proses hingga pelaksanaan," katanya lagi.
Dia berpesan agar KPK di bawah Firli Bahuri bisa menunjukkan taringnya dengan mempercepat proses penyelidikan kasus Formula E dan menaikkan statusnya ke tahap penyidikan.
"Bila perlu KPK lakukan pemasangan police line di TKP agar proyek dihentikan selama proses penyelidikan berlangsung," tambahnya.
Lebih jauh, Ali menyebut, kehadiran pawang anggaran dalam Formula E dibutuhkan untuk menemukan keanehan anggaran yang terus berlanjut sepanjang perencanaan Formula E.
Ketika DPRD DKI menolak membiayai lagi Formula E, Pemprov DKI yang tadinya meminta Rp 2,3 triliun untuk commitment fee 5 tahun tiba-tiba menurunkan jadi Rp 560 miliar, sama dengan jumlah yang diakui sudah ditransfer untuk commitment fee.
Baca juga : Sanksi Kartel Migor Memang Nggak Seberapa, Tapi Ampun Kalau Namanya Tercemar...
Saat Sirkuit Formula E akan dibangun, lanjutnya, keanehan kembali muncul. Tiba-tiba Jakpro mengaku sudah melaksanakan tender untuk pembangunan sirkuit. Seketika muncul nama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sebagai pemenang tender, padahal di web e-procurement Jakpro hanya disebutkan terjadinya gagal tender.
Keanehan terakhir, terjadi saat pelaksanaan pembangunan sirkuit. Biaya yang sebelumnya hanya Rp 50 miliar untuk pembuatan lintasan sirkuit, tiba-tiba dinaikkan jadi Rp 60 miliar.
Padahal kontraktor sudah menghemat biaya dengan mengganti bahan lapisan bawah lintasan dari besi menjadi bambu.
"Kejanggalan ini sangat nampak sekali, harusnya KPK mudah sekali melacaknya. Kami menantikan action KPK agar publik puas dengan kinerja KPK dalam memberantas tindak pidana korupsi," pungkasnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kembali diperiksa KPK, har8 ini Selasa (22/3). Pria yang akrab disapa Pras ini dipanggil untuk memberikan keterangan terkait dugaan korupsi penyelenggaraan acara balap mobil listrik Formula E.
"Pagi ini saya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kasus dugaan korupsi dipenyelenggaraan Formula E," ucap Pras melalui akun Instagram resminya @prasetyoedimarsudi, Selasa (22/3).
Baca juga : Masih Dalami Aliran Duit Suap, KPK Perpanjang Penahanan Bupati Nonaktif PPU
Politikus PDI Perjuangan ini juga mengatakan, sebagai warga negara dan pimpinan DPRD DKI Jakarta siap memberikan keterangan soal Formula E. "Saya patuh, siap memberikan keterangan apapun dipersoalan Formula E ini," tambah dia.
Pras berharap keterangan yang ia berikan dapat membantu penyidik dan membuat terang permasalahan Formula E di Jakarta.
Sebelumnya, Selasa (8/2), Pras juga telah diperiksa oleh penyidik KPK. Selain Pras, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 Iman Satria hingga Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI 2019-2024 Jakarta Anggara Wicitra juga memenuhi panggilan KPK. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya