Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalah Gizi Dan Biaya Sama Orang Kaya

Siswa Miskin Sulit Lolos PTN

Senin, 18 Juli 2022 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyoroti banyak siswa miskin yang sulit berprestasi. Sebab, mereka terkendala biaya pendidikan dan kekurangan asupan gizi.

Keisya girang bukan kepalang. Namanya, terdaftar sebagai calon mahasiswa yang lolos di Institut Teknologi Bandung (ITB). Remaja jebolan SMAN 70 ini masuk ke salah satu jurusan unggulan di kampus negeri di Bandung, Jawa Barat itu.

Keisya berasal dari keluarga mapan. Ayahnya pejabat BUMN, ibunya berwiraswasta. Dia punya fasilitas pendukung belajar yang bagus di rumah. Internet kencang dan gawai canggih.

Baca juga : Gagasan DOB Jangan Sampai Singkirkan Orang Asli Papua

Selain itu, dia ikut bimbingan belajar untuk mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Di sekolah terpaku sama kurikulum. Sedangkan, untuk seleksi masuk ke PTN, fokus pada bagaimana menjawab soal-soal dengan standar tertentu. Kalau hanya mengandalkan belajar di sekolah, sulit lolos ke PTN,” ujar Peni, ibu dari Keisya.

DPRD DKI Jakarta menyadari memang ada persoalan dalam pendidikan. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pendidikan DPRD DKI Jakarta Achmad Nawawi mengatakan, siswa miskin sulit melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

Baca juga : Satkar Ulama Indonesia Kerja Sama Bareng Delegasi Muslim Rusia

Karena itu, perlu perbaikan regulasi untuk menciptakan kondisi pendidikan yang berkeadilan bagi semua golongan ekonomi di Ibu Kota.

“Yang ditekankan dalam revisi Perda itu agar Pemerintah wajib mencetak lebih banyak siswa berprestasi dari kalangan keluarga tak mampu,” kata Nawawi di Jakarta, Kamis (14/7).

Dia mengatakan, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) didominasi siswa golongan ekonomi menengah ke atas. Mereka memiliki hak istimewa karena mapan dalam ekonomi dan memiliki asupan gizi dan protein bagus. Siswa kaya juga punya kesempatan untuk mengikuti les.

Baca juga : Cak Imin Sulit Didongkrak

Sementara siswa dari kalangan tidak mampu, kalah bersaing. Akhirnya, mereka tidak jadi kuliah karena kuliah di swasta memerlukan biaya cukup besar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.