Dark/Light Mode

Klaim Struktur Jakarta International Stadium Sesuai Standar

Jakpro Sebut Pagar Tribun Roboh Karena Ulah Penonton

Selasa, 26 Juli 2022 16:16 WIB
Pagar tribun penonton Jakarta International Stadium roboh saat Grand Launching, Minggu (24/7). (Foto: Istimewa)
Pagar tribun penonton Jakarta International Stadium roboh saat Grand Launching, Minggu (24/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) menyebut pagar pembatas tribun Jakarta International Stadium (JIS) roboh, pada Minggu (24/7), karena struktur kolom praktis pada pagar pembatas yang kurang kuat menahan beban penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya.

Vice President (VP) Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Nadia Diposanjoyo menyebut, pagar pembatas berfungsi sebagai penanda batas untuk menjaga keselamatan antara penonton dan pemain. Pagar itu bukan untuk diduduki, diinjak atau bahkan dilompati.

Karena euforia dan antusiasme yang sangat tinggi mengakibatkan fungsi pagar pembatas tidak digunakan sebagaimana mestinya. Padahal pembuatan pagar penonton telah dibuat sedemikian rupa demi keselamatan bersama sebagaimana dipersyaratkan pada standar stadium kelas internasional.

Adapun pagar pembatas antara pemain dan penonton di bagian depan Tier 1 JIS terdiri dari dua bagian. Yaitu pegangan pagar (railing) sisi depan dan pagar pembatas mendatar (horizontal barrier).

Baca juga : Peresmian Jakarta International Stadium Dijadwalkan 24 Juli

Fungsi pagar pembatas itu untuk memastikan penonton tetap berada di tribun dan tidak memasuki lapangan karena hal tersebut tidak diperbolehkan.

"Mengingat jarak antara lapangan pertandingan dengan penonton sangat dekat, yaitu lebih kurang 10 meter sehingga pagar pembatas diperlukan untuk mengamankan area tribun dan lapangan," katanya.

Penggunaan dan penerapan "horizontal barrier" itu merupakan salah satu kriteria dari basis desain, hasil usulan dari konsultan perencana Buro Happold dan telah disetujui Tim Ahli Bangunan Gedung Bidang Arsitektur dan Perkotaan (TABG-AP).

Atas aktivitas penonton yang berpijak pada "horizontal barrier" tersebut, akibatnya terdapat beban tarik tambahan (di luar yang direncanakan) pada besi tanam (angkur) kolom praktis yang menjadi tumpuan "horizontal barrier" tercabut (failed). Hal itu menyebabkan "horizontal barrier" beserta pagar pembatas penonton pada sisi utara roboh).

Baca juga : Opick dan Pasha Ungu Meriahkan Festival Tabuh Beduk

Selain itu, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan. Perilaku penonton tidak terkendali dan mengakibatkan tindakan di luar kendali petugas di lapangan.

“Pertandingan kemarin jadi bahan berharga untuk evaluasi kita semua, Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI, Persija dan skema tiket oleh JakLingko," katanya.

Dia mengingatkan bahwa menjaga stadion dengan keteladanan memang membutuhkan upaya dan usaha yang cukup tinggi, namun dengan kerja sama untuk saling mengingatkan dari seluruh pihak ini sangat mungkin diterapkan.

"Hal ini juga sesuai dengan arahan dan konsen Pak Gubernur, untuk membiasakan diri menjadi penonton dan suporter teladan dimanapun berada," katanya.

Baca juga : Pasca Diplomasi Internasional, Raja Sapta Bawa Kabar Gembira Bagi Renang Indonesia

"Apalagi di stadion kesayangan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk warga agar dapat digunakan sepanjang waktu dan sepanjang musim,” ujar Nadia.■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.