Dark/Light Mode

Cegah Siswa Putus Sekolah

Kuota Sekolah Gratis Di DKI Bakal Ditambah

Selasa, 23 Agustus 2022 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Net).
Ilustrasi. (Foto: Net).

 Sebelumnya 
“Kami mau evaluasi dulu penerimaan siswa selama dua tahun ini. Kalau dievaluasi baik, jumlahnya harus kita perbanyak,” tandasnya.

Untuk diketahui, untuk mengatasi siswa putus sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menggeluarkan Surat Keputusan Nomor e-0012 tahun 2022 tentang pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjelaskan bahwa anak yang diterima di sekolah swasta melalui jalur afirmasi akan dibiayai seluruhnya selama tiga tahun.

Kuota tahun ini ada di 108 SMA swasta dengan jumlah 3.500 kursi dan 152 SMK swasta dengan 3.409 kursi.

Cek Data

Baca juga : DPRD Dorong Penambahan Kuota Sekolah Swasta Gratis

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza meminta, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk mengecek informasi tentang jumlah siswa putus sekolah di Ibu Kota.

“Kami cek apakah data ini betul, nanti kami cek lagi. Nanti kami akan lihat kembali sejauh mana kebenaran informasi tersebut,” kata Riza, di Balai Kota Jakarta.

Menurut Riza, sebagai Ibu Kota, warga Jakarta harus menyadari pentingnya pendidikan. “Harusnya masyarakat di Jakarta lebih cerdas dan orangtua lebih memperhatikan anaknya,” ujarnya.

Pengamat Pendidikan Doni Koesoema menilai, selain masalah ekonomi, penyebab utama anak putus sekolah yakni sistem belajar formal di sekolah yang dinilai tidak lagi cocok dan relevan dengan minat siswa.

Baca juga : Siswa Putus Sekolah Gara-gara Kalah Usia

Dia mencontohkan, kasus Roy, remaja Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok (SCBD). Roy menolak beasiswa yang ditawarkan oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Roy ogah melanjutkan sekolah lantaran takut kegiataannya membuat konten terhambat.

“Mungkin saja di sekolah mereka jadi kehilangan kesempatan membuat konten yang menurut mereka bermakna,” ujar Doni dalam acara Diskusi Virtual Megawati Institute.

Sistem pembelajaran formal dengan kurikulum yang harus diikuti sama rata oleh semua siswa, menurut Doni, kurang relevan dengan tantangan zaman.

“Saat ini, penting untuk memahami kebutuhan pendidikan anak sesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan demikian, anak dapat mengembangkan kemampuannya dengan baik,” bebernya.

Baca juga : DPRD DKI Desak Pemprov Tambah Kuota Sekolah Negeri

Doni meminta Pemerintah Daerah harus lebih aktif dalam mendeteksi dan mendata anak-anak putus sekolah.

“Pendataan itu penting supaya kita tahu ini anak-anak putus sekolah, rumahnya di mana apa yang mereka lakukan, sehingga kita bisa memberikan tawaran-tawaran pembelajaran yang cocok untuk mereka,” kata Doni.

Pemerintah juga harus memperbanyak pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, sehingga mereka mampu menghasilkan uang dengan cara yang baik dan berkelanjutan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.