Dark/Light Mode

Polda Klaim Pengusaha Dukung Pengaturan Jam Kerja

Polda Metro Klaim Pengusaha Dukung Pengaturan Jam Kerja

Rabu, 24 Agustus 2022 07:30 WIB
Kendaraan memadati jalan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta. (Foto: ANTARA).
Kendaraan memadati jalan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta. (Foto: ANTARA).

 Sebelumnya 
Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan, ada beberapa pihak belum sepenuhnya sepakat dengan kebijakan pengaturan jam kantor. Salah satunya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang meminta untuk mengoptimalisasi angkutan umum.

“Sebagai moderator (pembahasan) yang memiliki hak bicara, saya juga menyampaikan sependapat dengan BPTJ,” kata jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Koalisi TradisiKebaya.ID Dukung Pengajuan Kebaya Ke Unesco Melalui Single Nation

Darmaningtyas mengungkapkan, untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota, pernah dilakukan kebijakan pengaturan jam sekolah. Dan, ternyata tidak berhasil mengatasi kemacetan.

Karena itu, dia menilai, penggunaan angkutan umum perlu dioptimalkan untuk mengatasi kemacetan. Sebelum pandemi Covid-19, pengguna Transjakarta mencapai 1 juta dan KRL 1,1 juta per hari.

Baca juga : Apkasi Ajak Perusahaan Rebut Peluang Pengadaan Di Pemda Melalui APN 2022

“Sekarang pengguna Transjakarta hanya 700 ribu, KRL juga sekitar 700 ribu. Nah selisih kekurangannya itu yang harus kita genjot,” paparnya.

Bahkan, dengan fasilitas dan layanan transportasi publik yang semakin baik saat ini, menurut dia, jumlah pengguna angkutan umum seharusnya naik dari sebelum pandemi. Untuk itu, kampanye untuk beralih menggunakan angkutan umum harus digencarkan.

Baca juga : Pakar: Kejagung Bisa Terapkan TPPU

Darmaningtyas mengingatkan, pengaturan jam masuk kantor mesti mempertimbangkan kaum perempuan dari kota penyangga yang bekerja di Jakarta.

Jika mereka masuk kantor jam 10, pulangnya akan lebih lama. “Jika mereka pulang kerja malam, akan menyulitkan karena di daerah penyangga layanan angkutan umumnya belum bagus,” ungkapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.