Dark/Light Mode

Foto Bareng Malala Yousafzai, Menteri Pendidikan Quebec Panen Kritik

Sabtu, 6 Juli 2019 07:34 WIB
Menteri Pendidikan Quebec Jean-Francois Roberge foto bersama pegiat pendidikan asal Pakistan, Malala Yousafzai (Foto: Twitter @jfrobergeQc)
Menteri Pendidikan Quebec Jean-Francois Roberge foto bersama pegiat pendidikan asal Pakistan, Malala Yousafzai (Foto: Twitter @jfrobergeQc)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan Quebec Jean-Francois Roberge banyak dihujani kritik pasca memposting foto bersama pegiat pendidikan asal Pakistan, Malala Yousafzai di akun Twitter-nya, @jfrobergeQc, Jumat (5/7).

Foto itu disertai narasi, "Pertemuan dengan @Malala Yousafzai, penerima Hadiah Nobel Perdamaian, untuk membahas akses ke pendidikan dan pembangunan internasional. @UNESCO".

Beberapa warganet bahkan menyebut Roberge munafik, karena memasang foto tersebut. Ada juga yang bertanya, bagaimana bila Yousafzai berminat mengajar di Quebec?

Baca juga : Mendefinisikan Islam Secara Benar Di AS

Menanggapi hal ini, Roberge menjawab,"Saya pasti akan mengatakan kepadanya, bahwa itu adalah kehormatan besar bagi kami. Namun, perlu saya sampaikan, Prancis serta negara-negara terbuka dan toleran lainnya melarang penggunaan atribut keagamaan bagi para pelayan publik seperti guru".

Karena penutup kepala yang dikenakannya, peraih Nobel Perdamaian itu dipastikan tidak akan bisa mengajar di Quebec, Kanada.

Untuk diketahui, sejak Juni lalu, pemerintah Quebec telah memberlakukan aturan kontroversial, yang tidak membolehkan para PNS - termasuk guru - mengenakan berbagai simbol keagamaan seperti kopiah, turban, atau hijab saat bekerja.

Baca juga : Di G20, Jokowi Bicara Pendidikan di Era YouTube dan Game Online

Aturan Coalition Avenir Quebec's (CAQ) yang banyak diprotes ini berlaku untuk para hakim, polisi, guru, dan profesi yang melayani kebutuhan masyarakat lainnya.

Meski tidak menyebut agama tertentu, aturan tersebut dituding sebagai upaya mendiskriminasikan wanita muslim di Quebec yang mengenakan hijab, atau penutup kepala lainnya.

Mereka yang mendukung aturan ini meyakini, penerapan hukum adalah langkah konkret yang mendukung pemisahan urusan gereja dan negara di Quebec. [HES

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.