Dark/Light Mode

Persaingan Makin Ketat

Tokopedia Contek Alibaba Terapkan Teknologi AI

Sabtu, 22 Juni 2019 16:32 WIB
Ist
Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Persaingan di industri perdagangan digital makin ketat. Agar tak ketinggalan, salah satu e-commerce dalam negeri, Tokopedia, bakal memanfaatkan teknologi artificial intelligence atau AI.

Mirip yang dilakukan raksasa e-commerce asal China, Alibaba. CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, berbagai inovasi sangat penting bagi sebuah perusahaan.

Dia bilang perusahaan sekelas Amazon dan perusahaan e-commerce raksasa asal China, Alibaba terus berinovasi di internal perusahaannya. Cara ini demi menjaga eksistensi bisnis.

Dia melihat Alibaba sebagai inspirasi Tokopedia untuk terus berkembang.

“Kita berusaha untuk membuat inovasi di perusahaan dan kemudahan bagi para konsumen,” ujar William saat ditemui Rakyat Merdeka di kantornya, Menara Tokopedia, Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, tujuan menerapkan teknologi AI atau ke - cerdasan buatan pada aplikasi mereka adalah untuk menghadapi persaingan. Dia mengakui sekarang ini industri layanan jual-beli daring makin ketat.

Baca juga : Menteri Jonan Pastikan Kesiapan SPBU Untuk Arus Balik Lebaran

“Arah persaingan semakin ketat, kami melihat teknologi adalah hal penting. Maka kami akan gunakan artificial intelligence untuk kembangkan inovasi,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, selama ini untuk mengembangkan sebuah inovasi perusahaan selalu menggunakan data. Dengan adanya data maka perkembangan teknologi yang dilakukan perusahaan bisa makin dirasakan manfaatnya oleh pengguna aplikasi.

“Kami dalam membuat inovasi selalu berbasis data. Setelah mendapat data kita akan melakukan pengembangan arah ke depannya (barulah) kami akan menggunakan artificial intelegent (AI),” jelasnya.

Teknologi AI sendiri adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada sistem. Sistem seperti ini umumnya menggunakan teknologi digital secara penuh. Kecerdasan dilakukan oleh teknologi yang dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan manusia.

Selain itu, penerapan teknologi Artificial Intelligence dalam Tokopedia, menurut William, bakal membantu menganalisis permintaan para pengunjung layanannya dan merespon cepat keinginan pengguna.

William mengatakan, teknologi kecerdasan buatan dibutuhkan perusahaannya agar terus berkembang sehingga tidak hanya menjadi penonton dalam industri digital Tanah Air.

Baca juga : Gubernur DKI Pesan Pemudik Jangan Main Gadget di Perjalanan

“Tokopedia harus bisa memiliki posisi di Indonesia agar dalam kancah global kami bisa menang. Alibaba dan Amazon bisa besar karena inovasinya,” katanya.

Menurutnya, penerapan teknologi kecerdasan buatan dalam Tokopedia juga bisa membantu menganalisis permintaan para pengunjung layanannya, dan merespon cepat keinginan mereka.

Ditegaskan bahwa inovasi baru dan penggunaan teknologi tercanggih menjadi kunci Amazon dan Alibaba sangat dominan di negaranya, bahkan secara global.

Hal tersebut yang coba diterapkan juga oleh Tokopedia. “Saat ini, Tokopedia fokus menjadi perusahaan teknologi terbaik di Indonesia sebelum ekspansi ke luar negeri. Percuma melakukan ekspansi ke luar, tetapi di rumah sendiri kita malah kalah dengan perusahaan dari luar,” tuturnya.

Tokopedia juga mengatakan bahwa teknologi seperti artificial intelligence atau AI sangat dioptimalkan perusahaan sebagai cara untuk terus mengembangkan platformnya.

“Tokopedia tak hanya fokus memindahkan cara berbisnis dari offline ke online, tetapi berusaha juga untuk mengedukasi masyarakat agar bisa menerima perkembangan teknologi,” terangnya.

Baca juga : Tinggalkan Milan, Gattuso Tak Ambil Sisa Gaji

Dia mengklaim, sejauh ini Tokopedia mampu eksis karena strategi bisnis yang dimiliki perusahaan dalam memanfaatkan teknologi yang ada.

VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak menambahkan, selama bulan Mei pihaknya telah mencatatkan nilai total transaksi (Gross Merchandise Value / GMV) sebesar 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,5 triliun.

Transaksi ini ada di 97 persen kecamatan di Indonesia, dengan melibatkan 5,9 juta penjual yang juga tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

“Dari total itu mayoritas penjual adalah pebisnis baru,” ungkap Nuraini.

Di bulan Mei yang bertepatan dengan momen bulan puasa, Tokopedia membuat program Ramadan Ekstra. Program ini yang menarik minat konsumen untuk berbelanja. Aplikasi Tokopedia juga telah dikunjungi 2.500 kali per detik pada Semarak Ramadan Ekstra 2019.

“Lebih dari 6.000 barang sudah terjual setiap menitnya pada puncak Ramadan Ekstra 2019,” ungkap dia. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.