Dark/Light Mode

Duka Dari Selat Sunda

Tsunami Malam Tanpa Permisi

Senin, 24 Desember 2018 08:14 WIB
Inilah salah satu dampak amukan tsunami di desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu (23/12). Puing-puing berserakan. Masjid masih berdiri tegak.. (Foto: Istimewa)
Inilah salah satu dampak amukan tsunami di desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu (23/12). Puing-puing berserakan. Masjid masih berdiri tegak.. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Namun dua jam berselang, cuitan itu dihapus. Mungkin setelah melihat banyak berseliweran video kepanikan dan kerusakan akibat tsunami. Sekitar pukul 1 dini hari, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengadakan konferensi pers.

Intinya, dia menyebut gelombang tinggi tersebut sebagai tsunami. Meski kata dia, tsunami yang terjadi kali ini sebagai fenomena langka. Karena bukan diakibatkan gempa tektonik seperti pada tsunami kebanyakan. Kemungkinan penyebab tsunami karena longsor bawah tanah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Di saat yang bersamaan, terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama sehingga ada kombinasi antara fenomena alam tsunami dan gelombang pasang.

Hanya saja dia belum bisa memastikan, apakah tremor dari erupsi gunung benar-benar menimbulkan longsor lereng masuk ke laut dan timbulkan tsunami. “Itu yang belum jelas,” kata Dwikorita.

Baca juga : Singapura Siap Bantu Indonesia

Dwikorita menuturkan pada Sabtu malam sekitar pukul 21.03 WIB, BMKG mencatat gunung tersebut bererupsi kembali.Dia mengatakan erupsi tersebut sempat membuat peralatan seismometer badan geologi setempat rusak. Beruntung, seismic Stasiun Sertung berhasil merekam getaran tremor yang terjadi secara terus-menerus meski tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan.

Tak lama, BMKG mendeteksi gelombang tinggi timbul 24 menit setelah erupsi terjadi. Alat BMKG di sekitar pantai juga menunjukkan kenaikan gelombang tinggi yang cukup signifikan di beberapa wilayah pantai Banten, Serang, dan Lampung.

Terpisah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), juga mengelar konferensi pers di kantornya di Bandung. Kepala PVMBG Kristianto mengatakan memang ada erupsi di Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.03. Tapi apakah erupsi itu menyebabkan tsunami, masih perlu kajian. Karena ada beberapa alasan untuk bisa menimbulkan tsunami.

Baca juga : Tsunami Selat Sunda, 29 Pegawai PLN Meninggal Dunia

Kata dia, untuk menimbulkan tsunami sebesar itu perlu ada runtuhan yang cukup massive (besar) yang masuk ke dalam kolom air laut. Dan untuk merontokkan bagian tubuh yang longsor ke bagian laut diperlukan energi yang cukup besar, ini tidak terdeksi oleh seismograph di pos pengamatan gunungapi.

“Masih perlu data-data untuk dikorelasikan antara letusan gunungapi dengan tsunami,” kata Kristianto.
Sementara itu, jumlah korban terus bertambah. Sampai tadi malam tercatat ada 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak. Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.

Baca juga : BNPB : Korban Meninggal 43 Orang, 584 Orang Luka-luka

Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi. Belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah.

Kebanyakan korban adalah wisatawan dan masyarakat setempat. Daerah wisata sepanjang pantai dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.