Dark/Light Mode

Jakarta Diguyur Hujan Dan Angin, Puluhan Pohon Tumbang

Atasi Banjir Pake Gagasan Teknokratis, Bukan Politis

Senin, 7 November 2022 07:30 WIB
Pohon tumbang di sekitar stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan. (Foto: TMC Polda Metro Jaya).
Pohon tumbang di sekitar stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan. (Foto: TMC Polda Metro Jaya).

 Sebelumnya 
Langkah perbaikan drainase juga harus diiringi dengan melakukan audit kembali tata ruang DKI. Sebab, 80 persen kawasan yang peruntukannya sebagai daerah resapan kini berubah fungsi menjadi bangunan keras.

Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, Jakarta tidak akan terbebas dari banjir jika tidak memperbaiki sistem drainase.

Diungkap Yayat, master plan perbaikan drainase di Jakarta bahkan sudah disampaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 1973. Namun, master plan tersebut saat ini sudah tidak mendukung. Sudah jadul. Tapi masih dipakai Pemprov DKI.

Yayat menyarankan Pemprov DKI mengubah master plan penanganan banjir.

“Siapa pun gubernurnya harus berani membuat revisi atau perbaikan master plan banjir Jakarta 1973,” kata Yayat.

Baca juga : Dubes Pakistan: Banyak Korban Menanti Bantuan

Terlebih, lanjutnya hujan sekarang ini rata-rata sudah masuk kategori ekstrem.

“Pertanyaannya. kalau hujannya ekstrem, penanganannya ekstrem nggak? Penanganannya masih biasa-biasa saja,” ujarnya.

Pemprov DKI harus berani mengambil tindakan.

“Memang dalam pengambilan keputusan ini berat, apalagi harus merelokasi orang, memindahkan orang. Hal-hal yang agak sensitif dan risiko harus berhadapan dengan masyarakat,” imbuhnya.

Namun keputusan itu, sambung dia, mau tak mau, suka tak suka, harus dilakukan. Penanganan banjir ini, harus dijalankan dengan gagasan teknokratis, bukan politis.

Baca juga : Program Penanggulangan Terorisme Jalan Terus

“Kalau dibawa ke politis tidak akan selesai-selesai,” tandasnya.

Yayat menilai, pembangunan sumur resapan tidak efektif atasi banjir. Banyak lokasi sumur resapan yang tidak tepat lokasinya.

“Pendekatan sumur resapan itu harus berbasis data tentang kondisi tanah. Apakah tanah itu bisa menyerap. Kan sayang sudah ngeluarin uang, anggaran, tetapi nggak optimal,” kata Yayat.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya pengendalian banjir.

“Kami akan melakukan perbaikan drainase, memperkuat tanggul dan menaruh pompa di tempat strategis,” ungkap Heru.

Baca juga : Pengungsi Kekurangan Makanan, Baju Dan Obat

Heru menjelaskan, ada 3 penyebab banjir di Jakarta yakni, rob, hujan dan banjir kiriman.

Untuk menghadapi rob, Pemprov DKI akan mengantisipaai dengan membangun waduk di sekitar Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Bersama dengan pusat NCID dibuat tanggul- tanggul raksasa di lokasi tertentu. Kemudian meningkatkan kapasitas drainase dengan membersihkan dan merevitalisasinya.

Hal tersebut relevan untuk dilakukan dalam waktu dekat ini. Kemudian, melakukan penguatan rumah pompa untuk menyedot air di tempat strategis agar air cepat surut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.