Dark/Light Mode

Jelang Nataru Permintaan Diproyeksi Meningkat

Cegah Harga Naik, Heru Kawal Pasokan Pangan

Jumat, 9 Desember 2022 07:30 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajarannya meninjau Pasar Induk Kramat Jati, di 
Jakarta Timur, Selasa (6/12). Peninjauan tersebut juga sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan 
inflasi dengan cara menjaga kestabilan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), untuk memastikan 
ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan tetap terjaga, serta memperlancar distribusi pangan. (Foto: KOMINFOTIK DKI JAKARTA).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajarannya meninjau Pasar Induk Kramat Jati, di Jakarta Timur, Selasa (6/12). Peninjauan tersebut juga sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi dengan cara menjaga kestabilan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan tetap terjaga, serta memperlancar distribusi pangan. (Foto: KOMINFOTIK DKI JAKARTA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan bakal menjaga ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah kenaikan harga seiring meningkatnya permintaan.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov DKI mengendalikan inflasi dengan cara menjaga kestabilan harga, memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan.

“Kami sudah melaksanakan rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), guna menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting,” kata Heru di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Erick Pastikan, Harga Bahan Pokok Tetap Terjangkau Rakyat

Heru mengakui, harga telur dan cabe merah naik. Hal itu terjadi karena adanya peningkatan permintaan di masyarakat. Meski demikian, kenaikan harga masih terkendali.

Untuk menjaga stabilitas harga, Pemprov DKI juga mencanangkan Gerakan Menanam demi ketahanan pangan dan melaksanakan Operasi Pasar Murah bersama Perangkat Daerah terkait.

Selain itu, melaksanakan sidak ke distributor agar tidak menahan barang dan berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan.

Baca juga : Jiang Zemin, Mantan Pemimpin China Meninggal Dalam Usia 96

Upaya lainnya, yakni membangun komunikasi efektif dan memperluas cakupan kerja sama antardaerah.

“Serta merealisasikan BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk dukungan pengendalian inflasi,” ujarnya.

Heru menyebut, pada Desember 2022 kebutuhan pangan di Ibu Kota meningkat sekitar 1-12 persen dibandingkan November 2022. Peningkatan kebutuhan tertinggi terjadi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72 persen. Dan, peningkatan terendah pada bawang putih sebesar 0,76 persen.

Baca juga : Jelang Nataru, Pemerintah Kudu Kendalikan Inflasi Pangan

Untuk inflasi, Jakarta mengalami kenaikan ringan sejak November 2022 sebesar 0,05 persen secara bulanan (mounth to mounth/ mtm). Inflasi bulanan tersebut dipicu tingginya andil komoditas emas perhiasan (0,014 persen), sewa rumah (0,013 persen), dan tomat (0,012 persen). Sedangkan, sejak Januari hingga November 2022, laju inflasi tahun kalender sebesar 3,64 persen.

Deputi Gubernur DKI Jakarta, Marullah Matali memastikan, harga pangan jelang Nataru tetap terjangkau meski beberapa komoditas mengalami kenaikan. Salah satu program yang dilakukan DKI, yakni menggelar pasar murah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.