Dark/Light Mode

Sidang Promosi Doktor (S3) Komunikasi Unpad, Irjen Boy Rafli Amar

Integrasi Manajemen Media Dongkrak Kepercayaan Publik Terhadap Polri

Rabu, 14 Agustus 2019 16:30 WIB
Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri Irjen Boy Rafli Amar (berdiri), saat sidang promosi doktor (S3) Komunikasi di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Jawa Barat, Rabu (14/8). (Foto: Istimewa)
Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri Irjen Boy Rafli Amar (berdiri), saat sidang promosi doktor (S3) Komunikasi di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Jawa Barat, Rabu (14/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri Irjen Boy Rafli Amar menjalani sidang promosi doktor (S3) bidang Komunikasi di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Jawa Barat, Rabu (14/8). Kapolri Jenderal Tito Karnavian, turut hadir sebagai penguji tamu.

Dalam disertasi berjudul "Integrasi Manajemen Media dalam Strategi Humas Polri sebagai Aktualisasi Promoter", Boy memaparkan keberhasilan Polri membangun kepercayaan publik.

"Kemampuan petugas mengelola harapan publik melalui kebijakan dan kinerja teknis di lapangan, merupakan sebuah aktivitas strategis bagi institusi kepolisian. Ketika petugas mampu menjaga berbagai harapan masyarakat, persepsi tentang kinerja petugas dapat menjadi positif. Pada akhirnya, ini akan berujung pada lahirnya kepercayaan publik terhadap institusi Polri," kata Boy, dalam orasi ilmiahnya.

Baca juga : Gelar Balap Formula E, Pemprov DKI Rogoh Kocek Rp 360 M

Agar Polri memiliki citra yang baik di masyarakat, Boy menilai perlu adanya manajemen media yang baik. Sebab, melalui fungsinya sebagai penyedia informasi, media dapat mempengaruhi opini, sikap, serta kepercayaan publik terhadap sebuah organisasi.

"Tak mudah bagi institusi Polri untuk membangun kepercayaan publik. Apalagi, Survei Transparency Internasional Indonesia (TPI) pada 2014, menempatkan Polri sebagai lembaga terkorup bersama DPR. Pada tahun yang sama, survei litbang Kompas juga menunjukkan rendahnya tingkat kepuasan publik terhadap institusi Polri, dengan angka 46,7 persen," ungkap Boy.

Berangkat dari fakta itu, Divisi Humas Polri pun berbenah. Terlebih, saat ini media sosial berkembang sangat pesat.

Baca juga : Kementerian PPPA Sesalkan Terjadi Pelecehan Seksual Oleh Driver Ojol

"Fenomena ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Polri. Dalam konteks ini, Polri diharapkan dapat bersikap proaktif memanfaatkan media baru untuk kepentingan pengelolaan informasi ke luar dan ke dalam organisasi, sebagai upaya membangun kepercayaan publik," papar Boy.

Untuk menjalankan integrasi manajemen media, Divisi Humas Polri melakukan revitalisasi, yang antara lain dilakukan melalui pembentukan Biro Multimedia, dengan fokus terhadap peningkatan pengelolaan media sosial.

Dalam integrasi manajemen media sosial, Divisi Humas Polri memiliki peran sebagai layanan informasi, pemolisian masyarakat, pemolisian media sosial, mengelola opini publik, manajemen informasi, dan media engagement.

Baca juga : Malam Ini, Jembrana Sudah 2x Diguncang Gempa

"Integrasi manajemen media dalam strategi humas Polri ternyata telah memberikan dampak positif bagi institusi Polri. Setelah Jenderal Polisi M Tito Karnavian menjadikan manajemen media sebagai program prioritas, institusi Polri memiliki tren positif dalam survei kepuasan publik. Dari data Litbang Kompas, sejak tahun 2016-2018 tren kepuasan publik terhadap Polri terus meningkat. Pada 2016, kepuasan publik terhadap Polri mencapai 63,2 persen, tahun 2017 sebesar 73,05 persen, dan pada 2018 naik lagi menjadi 82,9 persen," pungkas Boy. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.