Dark/Light Mode

Soal Papua, Medsos Turut Panaskan Situasi

Senin, 19 Agustus 2019 18:38 WIB
Massa mendatangi kantor Gubernur Papua. (Foto: Antara)
Massa mendatangi kantor Gubernur Papua. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria mengungkapkan, media sosial turut memanaskan isu Papua. Hal ini terlihat dari pantauannya, ada sejumlah akun media sosial yang terlihat aktif ikut memanaskan isu Papua.

"Beberapa akun saya perhatikan terus memanaskan situasi, baik sengaja atau tidak sengaja. Antara lain dengan menampilkan tudingan berdasarkan analisis pendek," ujar Hariqo yang juga direktur eksekutif konsultan media sosial Komunikonten ini kepada wartawan, Senin (19/8).

Diterangkannya, ada akun yang menuding satu kelompok sebagai penyebab kerusuhan dengan analisa serampangan dan pendek, mengangkat satu golongan anak bangsa serta menjatuhkan golongan yang lain. "Ada pihak yang ingin memanfaatkan kerusuhan ini untuk kepentingan Gerakan Papua Merdeka atau untuk kepentingan golongannya," jelasnya.

Baca juga : Kota Paling Berpolusi Sedunia, Jakarta Ranking Satu Lagi

Dia mengajak pengguna media sosial hati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi apa pun terkait isu sensitif ini. Pertimbangkan efek unggahan di media sosial agar tak memperkeruh suasana. "Dalam situasi krisis, postinga n yang benar sekalipun bisa berbahaya jika konteksnya tidak tepat atau tidak relevan,” tandasnya.

Hariqo mengajak semua pihak mengedepankan aspek-aspek kebangsaan dalam menanggapi isu terkait Papua. Apalagi masih dalam momentum Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia. 

Selain di media sosial, dia juga mengimbau para pengguna grup perpesanan WhatsApp (WA) tidak sungkan secepatnya menegur anggota yang mengirim informasi sensitif, apalagi informasi hoax dan ujaran kebencian supaya hoaks itu kemudian tidak dianggap sebagai kebenaran oleh anggota grup lainnya.

Baca juga : Soal Pemasangan AIS, Ini Sikap Pelni

"Jadi belum tentu memproduksi menyebar konten yang menguntungkan golongan kita, juga menguntungkan NKRI. Langkah terakhir, laporkan ke pihak terkait jika ada hoax, ujaran kebencian," tandasnya.

Untuk diketahui, massa melakukan aksi protes di Manokwari, ibu kota Papua Barat, menyusul insiden yang terjadi pada mahasiswa asal Papua di Surabaya terkait tudingan perusakan Bendera Merah Putih dan dugaaan rasisme. Massa menebang pohon untuk memblokade jalan serta melakukan pembakaran. [FAQ]

 

Baca juga : Ringankan Korban Gempa Bumi di Banten, Mensos Sumbang Bahan Bangunan

 

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.