Dark/Light Mode

Jakarta Makin Macet

Seruan Naik Angkutan Umum Nggak Ngefek Tuh

Minggu, 2 April 2023 07:30 WIB
Sejumlah kendaraan memadati jalan di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Foto: Antara).
Sejumlah kendaraan memadati jalan di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Seruan mengajak publik menggunakan angkutan umum yang gencar disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, nggak ngefek. Kemacetan di Ibu Kota semakin parah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui, kemacetan di Jakarta semakin tinggi. Dia men­duga kemacetan akibat masih banyak masyarakat yang meng­gunakan kendaraan pribadi.

“Karena masyarakat masih tetap mengandalkan kendaraan pribadi sebagai alat mobilitas utama,” kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/3).

Kondisi itu terlihat dari cakupan layanan Transjakarta yang belum optimal. Menurut Syafrin, dari hasil evaluasi Dishub DKI Jakarta, saat ini penumpang Transjakarta hanya di kisaran 800 ribu orang per hari. Lebih rendah dari awal 2020, yang capaian penumpang menyentuh 1,06 juta per hari.

Baca juga : Diramal Makin Moncer, Pendapatan Baru Carbon Credit PGE

Diungkap Syafrin, berdasar­kan indeks, kemacetan di Ibu Kota pada 2023, meningkat dari 46 pada tahun lalu, menjadi 29.

“Itu artinya tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta semakin tinggi,” jelasnya.

Syafrin berharap, warga mau menggunakan transportasi umum. Terutama, menggunakan Transjakarta yang terus meningkatkan layanan dan kapasitas tempat duduknya.

“Saat ini fasilitas dan layanan transportasi umum di Jakarta su­dah cukup memadai. Sudah ada integrasi antar moda angkutan umum,” ungkapnya.

Baca juga : Please, Jualan Takjil Jangan Di Bahu Jalan

Berdasarkan data Dishub DKI, lanjutnya, integrasi angkot men­jadi mikrotrans dan minitrans dan layanan kereta saat ini cakupan layanannya sudah tinggi.

Dia meminta, masyarakat memberikan masukan jika ada keluhan atau kekurangan dalam pelayanan. Misalnya, mikrotrans jarang lewat atau sopirnya ugal-ugalan.

“Agar kami bisa berikan feed­back berupa perbaikan layanan,” imbuhnya.

Upaya tersebut merupakan solusi mengatasi kemacetan di Jakarta. Selain upaya jangka panjang, Syafrin mengatakan, pihaknya memiliki strategi jang­ka menengah dan pendek.

Baca juga : KPK Minta Tidak Dicurigai

Salah satu strategi jangka pendek adalah menutup titik putar balik atau u-turn. Hingga kini, pihaknya telah menutup 14 titik putar balik. Dari hasil evalu­asi, penutupan tersebut dapat mengurai kemacetan.

“Hambatan-hambatan true traf­fic itu berkurang dan itu sedang dilakukan kajian,” terang dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.