Dark/Light Mode

Dies Natalis UNJ Ke-59 Ajak Generasi Muda Berjuang Wujudkan Indonesia Maju Di 2045

Kamis, 18 Mei 2023 12:49 WIB
Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), James Tangkudung . (Foto: Istimewa)
Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), James Tangkudung . (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), James Tangkudung menceritakan pengalamannya saat peristiwa reformasi 1998.

James yang kala itu masih menjadi mahasiswa pasca sarjana IKIP Jakarta turut berperan dalam aksi mahasiswa. Hal itu disampaikan ketika kegiatan Dies Natalis ke-59 Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur.

Pada masa itu, dia datang dengan mengendarai mobil ambulan yang berisi makanan dan spanduk yang tertulis "Milenia Baru, Presiden Baru'.

Ketika James sampai di gedung parlemen tersebut, belum ada mahasiswa lain yang berhasil masuk selain dirinya.

Baca juga : Ini 3 Poin Kesepakatan KTT ASEAN Ke-42, Soal Perdagangan Manusia Ikut Disorot

"Di dalam ambulan itu banyak makanan dari restoran padang dan spanduk yang kami pasang saat itu tertulis 'Milenia Baru, Presiden Baru'," kata James saat dikonfirmasi, Kamis (18/5).

Saat peristiwa reformasi 1998 itu bergelora, lanjutnya, dia telah mempersiapkan dan membawa spanduk tersebut yang dibuatnya di kawasan Pramuka, Jakarta.

"Jadi waktu bulan Mei, saya (sebagai) ketua forum komunikasi mahasiswa pasca sarjana se-Jakarta, pada waktu itu saya dari IKIP Jakarta. Kita mendengar bahwa teman-teman BEM SI sudah siap mau demonstrasi tentang penembakan yang terjadi, (sebagai bentuk) protes lah. Kami bergerak," ujarnya.

James mengatakan, pada masa itu, mahasiswa IKIP Jakarta datang membawa spanduk hitam dan memasang di tebing gedung DPR RI.

Baca juga : 390 WNI Evakuasi Sudan Terbang Dari Jeddah Ke Indonesia, Bakal Tiba Besok

Setelah tiba, James dan mahasiswa IKIP lainnya langsung mendatangi gedung parlemen. Mereka pun berhadapan langsung dengan aparat keamanan. "Sampai di sana, saya (sebagai) ketua forum ditodong (senapan), saya (berada) di depan. Saya ditodong 2 bayonet, sebelah kiri dan kanan," kenangnya.

Situasi saat dia, kata James, sangat mencekam. Hingga akhirnya, kelompok mahasiswa IKIP Jakarta yang dia pimpin berhasil menerobos gedung parlemen.

Dia mengatakan bahwa dirinya orang pertama yang terlebih dulu masuk dengan membawa spanduk. James yang merupakan salah satu reformator itu pun berpesan kepada mahasiswa di era milenial saat ini untuk terus berbuat baik dan menerapkan kejujuran. 

"Saya menerapkan kepada mahasiswa saya untuk jalan lurus. Jadi generasi muda ini, generasi milenial. Negara kita kaya, negara kita ini aman, tolong dimajukan," ujar James 

Baca juga : Ganjar Center Siap Perjuangkan Kemenangan Ganjar Di Pilpres 2024

Menurutnya, target Indonesia di tahun 2045 mencapai adil dan makmur. Untuk mencapai target ini, tentulah harus berjuang.

"Sebagai guru besar, saya mau para mahasiswa menjaga kedamaian dan kesatuan NKRI guna mencapai target adil dan makmur," pungkas James. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.