Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pengamat Transportasi, Azas Tigor Nainggolan
Angkutan Umum Belum Memadai, Perluasan Ganjil Genap Hanya Memindahkan Jam Macet
Senin, 9 September 2019 13:16 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perluasan kebijakan sistem ganjil genap di 25 ruas jalan ibu kota, resmi diberlakukan hari ini, Senin (9/9).
Kebijakan ini antara lain bertujuan mengurangi angka kemacetan, dan menurunkan tingkat polusi di Jakarta.
Baca juga : Senin Besok, Perluasan Ganjil Genap Resmi Diterapkan di DKI Jakarta
Terkait hal ini, Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan menyayangkan, perluasan kebijakan ganjil genap tidak disokong penyediaan angkutan massal yang maksimal.
Menurutnya, perluasan ganjil genap hanya memindahkan kemacetan ke jalan alternatif.
Baca juga : Pemerintah Gencar Sosialisasi Kemudahan Akses Pembiayaan
Di Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk, yang kena kebijakan ganjil genap, misalnya. Pengendara akan menyerbu jalan-jalan alternatif untuk menghindari dua jalan tersebut. Dampaknya, volume kendaraan di jalur alternatif seperti Jalan KH Zainul Arifin dan Petojo Utara.
"Warga akan tetap menggunakan mobil pribadinya, dengan mencari jalur alternatif. Kenapa? Karena, angkutan umum yang ada saat ini memang belum memadai," ujarnya.
Baca juga : Gubernur Anies Berharap, Masyarakat Segera Beralih Naik Kendaraan Umum
Azas Tigor juga menilai, perluasan kebijakan ini berpotensi memindahkan jam macet. Sebab, ganjil genap kali ini diberlakukan di jalan akses, yang memang menunjang aktivitas warga sehari-hari. Misalnya, akses ke rumah sakit dan pusat perbelanjaan.
"Warga akan berpikir untuk berangkat, setelah waktu ganjil genap berakhir. Jadi, hanya memindahkan waktu kemacetan saja," pungkasnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya