Dark/Light Mode

Prinsip Peningkatan Kualitas Hidup

Pengembangan TOD MRT Bisa Jadi Pelepas Beban Stress Hidup Di Perkotaan

Senin, 17 Juli 2023 15:39 WIB
Direktur Utama Dirut ITJ Yulham Ferdiansyah Roestam saat memberikan materi paparan dalam sesi ke-3 MFP MRT Fellowship Program Jurnalis Class 2023 di Gedung Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (12/7). (Foto: Rakyat Merdeka)
Direktur Utama Dirut ITJ Yulham Ferdiansyah Roestam saat memberikan materi paparan dalam sesi ke-3 MFP MRT Fellowship Program Jurnalis Class 2023 di Gedung Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (12/7). (Foto: Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Ferdiansyah melanjutkan, dari 5 jam perjalanan pulang bekerja dengan jarak tempuh MRT yang hanya mencapai 30 menit, terdapat selisih 4,5 jam perjalanan yang bisa dinikmati oleh beberapa orang. Bahkan dimanfaatkan para pekerja di Ibu Kota untuk meningkatkan kemampuan dirinya maupun hubungan sosialnya.

Dari beberapa kajian yang dilakukan oleh pihaknya, manfaat yang dilakukan akibat pemangkasan waktu tempuh perjalanan pulang kantor, beberapa di antaranya bisa melakukan self improvement. Di mana banyak juga dari mereka para karyawan kantoran, sehabis pulang berkerja bisa mengambil kursus bahasa inggris, maupun aktivitas public speaking.

Baca juga : TWC Dorong TMII Jadi Public Space Di Timur Jakarta

“Selain itu, ada juga mereka akhirnya bisa bertemu dengan teman-temannya atau circle of friend-nya yang mungkin dulu susah bertemu, tetapi karena jarak waktu yang tersisa sangat luas, akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama bertemu dengan teman-temannya melepas stress,” ucap Ferdiansyah.

“Anda bayangkan, 1 hari orang bisa menghabiskan 5 jam perjalanan. Senin, Selasa dan seterusnya 5 jam lagi. Yang terjadi adalah degradasi orang atau kualitas seseorang yang menghasikan output pekerjaan. Seseorang hanya bisa mengerjakan 2-3 pekerjaan. Dengan perbaikan pola perjalanan, hal itu memberikan dampak lebih tinggi secara individual,” tegasnya.

Baca juga : Atase Pendidikan dan Kebudayaan Miliki Peran Strategis dalam Diplomasi Publik

Menurut dia, impact tersebut kembali kepada freshness. Di mana saat dia kembali ke rumah dan saat memulai aktivitasnya ke kantor, dengan beberapa hal positif. “Dampak psikologis-nya besar sekali. Mengurangi time travel orang untuk bergerak dari point to point, akhirnya membuat orang semakin cepat, efisien dan lebih produktif. Hal ini menjadi salah satu prinsip pengembangan TOD yakni, peningkatan kualitas hidup,” katanya.

Yang terlihat signifikan, sambung Ferdiansyah, bagaimana orang menjadi lebih teratur. MRT berhasil menjaga kesinambungan secara bertahun-tahun. Di mana sebelumnya orang memiliki patern yang susah diatur sejak dulu yaitu antre, namun saat ini hal tersebut lebih terjada. “Ternyata terjadi lift up. Diaku, hal iitu juga yang membuat time performance MRT menjadi bagus,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.