Dark/Light Mode

Wiranto Sebut Akan Ada Aksi Susulan Yang Ingin Buat Kerusuhan

Kamis, 26 September 2019 17:02 WIB
Menko Polhukam Wiranto saat konferensi pers terkait perkembangan situasi keamanan dan politik di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9). (Foto: ist)
Menko Polhukam Wiranto saat konferensi pers terkait perkembangan situasi keamanan dan politik di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam Wiranto menyebut akan ada gelombang aksi demonstrasi susulan yang telah diskenariokan orang-orang yang ingin Indonesia terpecah belah.

Hal tersebut disampaikan Wiranto saat konferensi pers terkait perkembangan situasi keamanan dan politik di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).

Baca juga : Gerard Sebut Barca Nyungsep Karena Kurang Latihan

"Berdasar informasi yang kita terima, nanti akan ada suatu gerakan gelombang baru yang akan melibatkan masyarakat. Kalau pelajar sudah kemarin. Mereka menghasut adik-adik pelajar untuk berhadapan dengan aparat keamanan dengan harapan muncul korban (martir) yang kemudian dijadikan bahan untuk menciptakan gerakan lebih besar guna melawan pemerintahan yang sah," kata Wiranto.

Gelombang aksi susulan tersebut, menurut dia, juga akan melibatkan berbagai kelompok. Baik dari kelompok dari Islam radikal atau garis keras, suporter bola kaki, buruh, tukang ojek, sampai paramedis.

Baca juga : Akibat Kabut Asap, Jarak Pandang di Sumbar Cuma 3 Km

"Intinya mereka ingin membangun kekacauan. Termasuk dengan menyebarkan kabar hoax. Salah satunya mengenai paramedis yang salah mengambil keputusan dalam mengobati pasien akan kena denda Rp 1 juta. Katanya menurut undang-undang, tapi enggak ada. Ini provokasi yang menyesatkan. Sehingga kelompok paramedis kita ingatkan mengikuti provokasi, penyesatan itu," ungkap Wiranto.

Oleh sebab itu, Wiranto menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai penyebaran kabar hoax semacam itu. Ia bahkan mengaku sengaja mengungkap hal ini agar masyarakat bisa tahu tentang kebenaran yang ada.

Baca juga : Pegadaian Bagikan Masker dan Susu untuk Korban Asap Sumatera

"Masyarakat harus tahu soal ini, dan harus tetap mewaspadai bahwa memang ada skenario yang dirancang secara sistematis dan terstruktur. Kerusuhan kemarin juga kan mirip dengan aksi 21-22 Mei lalu dengan mencoba mengambil alih demonstrasi elegan, untuk kemudian menimbulkan kekacauan," ujarnya. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.