Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Penyebab Masalah Perkotaan Sulit Diatasi
Jutaan Orang Ber-KTP DKI Tapi Tak Tinggal Di Jakarta
Minggu, 19 November 2023 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak warga sudah pindah dari Ibu Kota tetapi masih ber-Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta. Hal ini menjadi salah satu penyebab program bantuan sosial (bansos) tidak tepat sasaran.
Untuk mengatasi persoalan demografi dan data kependudukan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Lembaga Demografi Universitas Indonesia (UI). Kedua instansi ini menggelar seminar bertajuk, Penonaktifan Sementara dan Pengaktifan Kembali Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Jakarta.
Baca juga : Rekayasa Lalu Lintas Jelang Konser Coldplay Malam Ini Di Jakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono mengungkapkan, data kependudukan terdaftar di Ibu Kota berjumlah sekitar 11,3 juta penduduk. “Namun, faktanya yang betul-betul berdomisili di Jakarta sekitar 8,9 juta penduduk. Sisanya, 2,4 penduduk berdomisili di luar Jakarta,” ungkap Joko dalam sambutannya pada seminar yang diselenggarakan di Perpustakaan Pusat UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/11).
Masalah itu, lanjut Joko, menjadi kendala dalam memberikan bansos kepada warga yang membutuhkan. Penyaluran bansos berpotensi tidak tepat sasaran. Karena alasan tersebut, pihaknya ingin melakukan kerja sama dengan lembaga Demografi UI dalam menyusun naskah akademis tentang administrasi kependudukan. Sekaligus sebagai upaya untuk memperkuat strategi Jakarta menuju kota global.
Baca juga : Cetak Anak Muda Berkualitas, Bang Zaki Siap Wadahi Kegiatan Olahraga Di Jakarta
Dijelaskannya, Pemprov DKI Jakarta perlu merumuskan kebijakan yang dapat mengontrol pendataan dan pendaftaran penduduk secara de facto. Dalam implementasi tersebut, upaya mewujudkan tertib administrasi kependudukan dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kerja sama ini dilakukan melalui penerapan kebijakan penonaktifan sementara NIK bagi penduduk yang secara de facto sudah tidak lagi berdomisili di wilayah Jakarta selama satu tahun,” imbuhnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya