Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Sebelumnya
Sebagai upaya pencegahan DBD, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menebar jentik nyamuk dengan bakteri Wolbachia di lima kota endemis dengue di Indonesia sejak awal 2023. Penyebaran jentik nyamuk Wolbachia dilakukan di 47.251 titik di Kota Semarang, 20.513 titik di Kota Bandung, 18.761 titik di Kota Jakarta Barat (Jakbar), 9.751 titik di Kota Kupang, dan 4.917 titik di Kota Bontang.
Di wilayah Jakbar, penyebaran nyamuk Wolbachia rencananya akan dilakukan awal Desember 2023.
“Kami lagi finalisasi draf kerja sama antara bapak Wali Kota Jakarta Barat dengan Kementerian Kesehatan. Insya Allah bisa dituntaskan dan awal Desember seluruh rencana bisa dirilis,” kata Kepala Sudin Kesehatan Jakbar Erizon Safari.
Baca juga : Disebar Untuk Tekan Kasus DBD, Nyamuk Wolbachia Bukan Hasil Rekayasa Genetik
Erizon mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi untuk menyamakan persepsi kepada Camat, Lurah, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait penyebaran Wolbachia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik pada Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, wilayah Jakbar menjadi salah satu kota yang menerapkan inovasi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran DBD. Diungkapkan Siti, pemanfaatan teknologi Wolbachia telah dilaksanakan di sembilan negara dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan Dengue.
“Adapun negara itu yakni Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia dan Sri Lanka,” kata Siti dalam keterangannya.
Baca juga : Atasi DBD, Kemenkes Tebar Nyamuk Wolbachia Di Kupang
Siti mengatakan, teknologi Wolbachia bagian dari Strategi Nasional (Stranas) untuk mengatasi DBD.
Dia menceritakan, efektivitas Wolbachia telah diteliti sejak 2011. Penelitian ini dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melalui fase persiapan dan pelepasan Aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
Wolbachia bekerja dengan melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti sehingga virus dengue tidak menular ke dalam tubuh manusia.
Baca juga : Jadi Saksi Kasus Korupsi BTS, Menpora Dito Umbar Senyum
“Jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak ber-wolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung Wolbachia,” ucap Siti.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya