Dark/Light Mode

Meski dari Sipil, Mahfud Yakin Mampu Pimpin Kemenko Polhukam

Rabu, 23 Oktober 2019 14:15 WIB
Mahfud MD seusai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).
Mahfud MD seusai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Prof. Mahfud MD siap dengan amanah dipercaya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Walaupun dirinya berasal dari sipil, pengalamannya sebagai Menhan era Presiden Gus Dur ini akan jadi modal.

"Saya akan banyak belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, dan saya banyak teman yang akan segera menghimpun informasi agar saya bisa segera menyesuaikan diri," ungkap Mahfud MD setelah menjalani pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).

Sebagai Menko Polhukam, Mahfud MD memang akan memimpin beberapa lembaga pemerintahan dan kementerian yang berkaitan dengan Polhukam. Seperti TNI, Polri, Kemenkum HAM, Kementerian Pertahanan dan sebagainya. Di sana, ada sejumlah jenderal militer dan perwira tinggi Polri dan pensiunnya.

Baca juga : Hari ini, DPR Sahkan Pimpinan AKD Di Sidang Paripurna

 "Saya pernah pimpin Kemenhan yang bawahan-bawahan saya para Jenderal semua. Bagusnya militer itu selalu disiplin secara hirarkis. Ketika saya dulu memimpin jenderal-jenderal, meskipun sipil memimpin dan sudah mengatakan begini, ya mereka ikut," cerita Mahfud.

Termasuk Prabowo Subianto yang saat ini menjadi Kemenhan. Diketahui, hirarki struktural di Kementerian, eks Danjen Kopassus itu akan berada di bawah komando Mahfud MD.

"Kemenhan yang sekarang Pak Prabowo itu taat azas, taat aturan dan taat struktur. Kalau memang ada kebijakan Presiden yang disalurkan dan diimplementasikan dalam bentuk kebijakan Kemenko, itu ya kementerian di bawahnya harus ikut," tutupnya. 

Baca juga : Real Madrid Keok, Barcelona Pimpin Klasemen

Apa pesan khusus Presiden Jokowi kepadanya? Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengaku dapat PR besar perbaikan persoalan hukum di Indonesia. Sebab, diakuinya, sejumlah survei menyebut, penegakan hukum di Indonesia kurang maksimal. Mahfud siap memperbaikinya.

"Tentu menkoordinasikan penegakan hukum, sehingga persepsi tentang penegakan hukum itu tidak mengecewakan. Kita akan perbaiki," ujar Mahfud.

Selain itu, Guru Besar Fakultas Hukum UII Yogyakarta ini juga diminta Presiden Jokowi melakukan pemberantasan korupsi serta menangkal radikalisme. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.