Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kurangi Beban Bantargebang
Sebelas Kecamatan Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar
Senin, 19 Februari 2024 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Teranyar, DKI akan menambah fasilitas pengelolaan sampah mandiri di tingkat kecamatan.
Fasilitas pengolahan sampah di tingkat kecamatan itu disebut Reduce, Reuse dan Recycle (TPS 3R). Tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta akan membangun empat TPS 3R. Jika pembangunannya berjalan mulus, maka totalnya menjadi sebelas TPS 3R.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yakin, TPS 3R akan menjadi andalan untuk mengolah sampah. Pembangunannya akan terus dilakukan di semua kecamatan. Menurutnya, hasil pengolahan sampah akan diambil off taker yang selama ini sudah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.
“Setelah melalui proses pengeringan, sampah yang telah diproses, akan dikirim ke perusahaan pembeli,” kata Heru saat meresmikan TPS 3R di Jalan Siaga, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Heru berharap, TPS 3R ini bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga, pengangkutan sampah berkurang ke TPST Bantargebang.
Baca juga : Athletic Bilbao Vs Girona, Kemenangan Harga Mati
“Untuk mewujudkan kota berskala global, pengelolaan sampah di Jakarta harus berorientasi pada pengurangan, daur ulang dan pemanfaatan kembali,” ucap Heru.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pembangunan TPS 3R ini merupakan inovasi pengelolaan sampah. Dulu, sampah hanya transit di tempat pembuangan sampah di kecamatan, kemudian dibawa ke TPST Bantargebang. Seperti pada tempat penampungan sampah di Pejaten ini. Lahan seluas 600 meter persegi itu, sejak 1980 hanya jadi tempat pembuangan sampah sementara.
“Sekarang tidak, sampah diolah dan dimanfaatkan melalui TPS 3R ini,” kata Asep.
Asep menjelaskan, TPS 3R memiliki kapasitas pengolahan hingga 50 ton sampah per hari. Olahan sampah menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF) atau Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang akan disuplai ke PLN dan industri semen.
“TPS 3R merupakan karya anak bangsa, bisa menunjang langkah strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dalam masalah sampah,” ucap Asep.
Baca juga : Tenis Qatar Terbuka, Swiatek Cetak Hattrick
Untuk mengoptimalkan TPS 3R, Asep minta warga ikut memilah sampah, dimulai dari rumah.
Asep berharap, kehadiran TPS 3R ini dapat memisahkan sampah organik dan anorganik. Untuk sampah organik, bisa dijadikan pupuk kompos. Sementara sampah anorganik dibawa ke bank sampah.
TPS 3R di Jalan Siaga, Pejaten ini dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023. “Tahun 2023 kami sudah bangun tujuh. Dan tahun ini akan kami bangun empat,” jelas Asep.
Selain TPS 3R, Dinas LH DKI Jakarta akan membangun dua Fasilitas Pengolahan Sampah RDF Plant. Yakni, di Rorotan, Jakarta Utara dan Pegadungan, Jakarta Barat. Untuk pembangunan RDF Plant di Rorotan akan dimulai Maret 2024.
“RDF Plant Rorotan, menurut jadwal di 28 atau 29 Februari 2024, itu bisa penandatanganan kontrak. Kemudian awal Maret 2024 kami mulai pembangunan,” bebernya.
Baca juga : PM Sunak Berharap Inggris-RI Kian Erat
RDF Plant Rorotan, lanjutnya, mampu mengolah 2.500 ton sampah per hari. Kapasitas ini setara dengan RDF Plant di TPST Bantargebang.
“Insya Allah kalau tidak ada halangan, akhir tahun ini kita punya satu lagi RDF besar,” tandasnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin, 19 Februari 2024 dengan judul Kurangi Beban Bantargebang, Sebelas Kecamatan Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya