Dark/Light Mode

Alhamdulillah, Prabowo Bisa Masuk Amerika

Rabu, 30 Oktober 2019 07:41 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, saat Sertijab di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10). (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, saat Sertijab di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10). (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum lama jadi Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto langsung dapat berkahnya. Alhamdulillah, Ketua Umum Partai Gerindra itu, sekarang bisa masuk ke Amerika Serikat (AS).

Kabar Prabowo bisa masuk AS ini disampaikan Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Kata dia, sejak menjadi menteri, ada beberapa perwakilan negara yang menjalin silaturahmi dengan Prabowo. Termasuk AS.

Dalam silaturahmi itu, Prabowo mendapat sejumlah undangan untuk berkunjung ke AS. Kata Sufmi, Prabowo senang mendapat berbagai undangan itu. Namun, saat ini, Prabowo belum bisa menentukan undangan mana yang akan dihadir, mana yang tidak.

Prabowo masih sibuk membuat rencana Kementerian Pertahanan untuk lima tahun ke depan. Masih menata dan mempelajari tiap undangan yang masuk.

Baca juga : Prabowo Jadi Menhan, Amien Jadi Jinak

“Sehingga rencana ke luar negeri, termasuk ke AS, masih belum terjadwalkan,” kata Sufmi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Sufmi tak memusingkan soal penolakan AS ke ketua umumnya, pada tahun 2000.

Dia menegaskan, situasi kini telah berubah. Prabowo sudah boleh terbang kembali ke AS, bahkan diundang. Menurut dia, alasan perubahan itu mungkin karena posisi Prabowo yang kini menjadi pejabat penting di Indonesia.

“Ketika Pak Prabowo menjadi Menhan, itu (alasan pencekalan) dianggap nggak ada,” ungkapnya. Dengan posisi Prabowo sekarang, tambah Sufimi, mau tidak mau AS harus berubah. Prabowo kini sudah me ngemban tugas negara.

“Mau tidak mau harus berhubungan dengan negara-negara seperti AS yang pernah melarang kunjungan ke sana,” tuntasnya.

Baca juga : Alhamdulillah, Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Malam Nanti

Di 2000, Departemen Luar Negeri AS pernah menolak visa Prabowo yang saat itu akan menghadiri acara wisuda anaknya yang sekolah di sana. Alhasil, Prabowo tak bisa berangkat.

Tak dijelaskan alasan penolakan tersebut. Namun, merujuk laporan New York Times pada Maret 2014, usai Orba jatuh, Gedung Putih memang sengaja menjauhkan diri dari para pendukung Soeharto. Termasuk Prabowo. Sebab, Prabowo adalah mantan menantu Suharto.

Kepada Reuters pada 2012, Prabowo pernah menceritakan alasan pencekalan tersebut. Kata dia, AS menolak permohonan visa AS karena dirinya di tuduhan menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto. Dia membantah telah melakukan kesalahan.

Belakangan, sikap AS itu berubah. Seiring melejitnya nama Prabowo di kancah politik, Duta Besar AS untuk Indonesia berturut-turut memberikan keleluasaan untuk Prabowo. Misalnya, memberi akses bagi adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, ke AS. Hashim diketahui beberapa kali melakukan perjalanan ke Washington untuk berdialog dalam kapasitasnya sebagai pengusaha.

Baca juga : Alue Dohong: Baru Kali Ini Orang Dayak Masuk Kabinet

Prabowo bukan satu-satunya jenderal yang pernah dicekal masuk ke AS. Menurut mantan Panglima TNI, Endriartono Sutarto, pada 2014, ada 7 mantan jenderal yang dicekal ke AS. Prabowo satu di dalamnya. Dia bilang, itu memang hak AS. Ia pun minta, keputusan AS itu tak perlu dihiraukan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.