Dark/Light Mode

Meski Jakarta Diguyur Bansos

Harga Beras Dan Ayam Menggila, Rakyat Teriak

Sabtu, 9 Maret 2024 06:50 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) saat meninjau Program Sembako Murah untuk pegawai, terutama Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang bertugas di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/3/2024). (Foto: Istimewa)
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) saat meninjau Program Sembako Murah untuk pegawai, terutama Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang bertugas di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/3/2024). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Gilbert menduga lonjakan harga disebabkan Pemprov DKI menyelenggarakan program Bantuan Sosial (Bansos).

“Artinya Pemerintah melaku­kan program yang tidak mem­perkirakan dampaknya terhadap masyarakat. Ini sebuah kebijakan tak terukur,” ucapnya.

Dia mendorong Pemprov DKI bertindak nyata dengan mengun­jungi seluruh pasar guna mensta­bilkan harga bahan pokok.

Dengan begitu, lanjut Gilbert, Pemprov DKI menyaksikan langsung jeritan warga yang terimbas lonjakan harga tersebut.

Baca juga : Manchester United Vs Everton, The Toffees Pede Tekuk Setan Merah

“Harga pangan naik gila-gilaan. Kondisi ini membuat kita tidak nyaman,” tuturnya.

Berdasarkan infopangan.ja­karta.go.id per 5 Maret 2024, harga beras berkisar Rp 14.000-Rp 20.000 per kg, telur ayam Rp 32.000-Rp 33.000 per kg, daging ayam Rp 42.000-Rp 60.000 per kg, cabe merah Rp 79.000-Rp 90.000 per kg, dan daging sapi Rp 138.000-Rp 160.000 per kg.

Terus Jaga Pasokan

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya akan memenuhi permintaan untuk mengecek langsung harga daging di Pasar Thomas. Eli, sapaan Suharini Eliawati mengakui, ada selisih harga daging di pasar dengan harga yang ditetapkan oleh Perumda Dharma Jaya.

Baca juga : Dituntut Hukuman Penjara 4 Tahun 9 Bulan, Don Carlo Tetap Tenang

“Pasar Jaya dan Dharma Jaya hari ini jual ayam beratnya 0,9-1 kilo­gram harganya Rp 25.000,” kata Eli.

Dia memastikan harga daging yang dijual oleh BUMD bidang pangan lebih murah dibanding­kan harga pasaran.

Untuk menghindari lonjakan harga semakin menggila, Eli minta warga Jakarta tidak panik dan melakukan aksi borong. Dia menegaskan, Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat sedang beru­paya agar ketersediaan atau stok pangan tetap tercukupi.

“Aksi borong justru itu yang membentuk harga menjadi tinggi,” ujarnya.

Baca juga : Mantan Dirops PT Timah Ditetapkan Tersangka

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamri­hadi Wiraryo mengungkapkan, beberapa hal menyebabkan kenaikan harga komoditas beras di Jakarta. Di antaranya, keter­batasan produksi petani akibat anomali cuaca yang berdampak pada berkurangnya hasil panen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.