Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Permukaan Tanah Di Jakut Ambles
Banjir Rob Di Pesisir Makin Tak Terkendali
Selasa, 26 Maret 2024 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Permukaan tanah di Jakarta Utara (Jakut) makin ambles. Hal itu terjadi karena setiap tahun terjadi penurunan mencapai 25 centimeter (cm). Imbasnya, banjir rob kini menjadi semakin parah dan tak terkendali.
Penurunan permukaan tanah tersebut merupakan hasil riset tim peneliti geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB). Untuk mengatasi masalah itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, Jakut butuh tanggul pengaman pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Sebab, permukaan tanah di wilayah ini terus mengalami penurunan.
“Jakarta memiliki tantangan banjir yang harus segera diselesaikan. Banjir yang disebabkan rob maupun hujan dengan intensitas tinggi, tidak mudah ditangani. Karena itu, Jakarta harus ada NCICD,” kata Heru saat membuka Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 Kota Administrasi Jakut di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Tanjung Priok, Kamis (21/3/2024).
Baca juga : Vietnam Vs Indonesia, Garuda Mau Akhiri Kutukan 19 Tahun
Dalam kegiatan yang dilakukan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025 ini, Heru menekankan pentingnya pembangunan tanggul pengaman pantai NCICD dan pengembangan kawasan wisata sejarah di Jakut.
Heru menyampaikan, penurunan muka tanah di Jakut juga menjadi salah satu penyebab banjir. Jika NCICD tidak segera dibangun, maka masalah banjir di wilayah utara Jakarta tidak bisa tertangani dengan baik. Pembangunan proyek NCICD, ditegaskannya, harus dilaksanakan bersinergi dengan Pemerintah Pusat.
“Khusus di Jakarta Utara, penurunan muka tanah bisa mencapai antara 70 centimeter hingga satu meter. Jadi, sudah tidak mungkin penanganan banjir dilakukan kalau tidak ada NCICD,” ucapnya.
Baca juga : Martinator Juara, Pecco Legowo
Heru mengakui, biaya pembangunan NCICD cukup besar. Namun dia optimis jika dilakukan bersama-sama dengan Pemerintah Pusat, proyek itu bisa dibangun. Apalagi, NCICD dibangun bukan hanya untuk kepentingan wilayah Jakarta Utara saja, tapi secara nasional.
“Dari Jakarta sampai ke Semarang harus ada tanggul laut,” katanya.
Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menuturkan, ada empat isu prioritas yang akan dilakukan di wilayahnya. Pertama, pembangunan tanggul pengaman pantai NCICD. Kedua, pembangunan turap Kali Cakung Lama-Pegangsaan Dua untuk menanggulangi banjir di Kelapa Gading dan Cilincing.
Baca juga : Hasbi Hasan Fitnah, Sengaja Cari Sensasi
Ketiga, perbaikan jalan di sepanjang jalan akses Marunda untuk mendukung aktivitas perekonomian. Dan prioritas keempat, membangun perluasan puskesmas kecamatan untuk mengakomodasi layanan puskesmas.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya