Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Kini Soal Anggaran Komputer 128 M, Anies Ditembak Lagi
Minggu, 8 Desember 2019 06:29 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak pernah sepi dari bully-an. Setelah ramai-ramai soal anggaran lem Aibon beberapa waktu lalu, kini Anies ‘ditembak’ lagi soal anggaran komputer senilai Rp 128 miliar.
Heboh soal anggaran komputer ini kembali diinisiasi oleh anggota DPRD dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Adalah anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anthony Winza Prabowo, yang mempertanyakan anggaran komputer dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta tahun 2020 saat rapat komisi di DPRD DKI Jakarta, Kamis lalu.
Anthony kaget dengan anggaran yang diusulkan Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD). “Saya melihat di BPRD itu ada anggaran yang lumayan fantastis, itu untuk pembelian komputer kapabilitas data analitik, satu unit itu sekitar Rp 60 miliaran, plus ada tambahan lagi sembilan unit (perangkat) apa saya lihat, itu sekitar Rp 60 miliar juga. Jadi total sekitar Rp 120 miliaran. Tolong dijelaskan, saya enggak berani nuduh dulu,” kata Anthony.
Ia pun membandingkan, penggunaan unit komputer di Dirjen Pajak Kementerian Keuangan yang mengelola pajak seluruh Indonesia. Jangan sampai nasional saja enggak pakai alat dengan nilai fantastis, tapi Jakarta pakai alat yang satu unitnya Rp 60 miliar. Ia meminta, jaminan BPRD DKI. Dengan pembelian alat mahal itu, apakah akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca juga : Soal Sepeda Brompton, Sri Mulyani Diledekin
“Kalau sudah beli alat ini, maka bisa jadi nambah berapa PAD. Jangan sampai beli alat, tapi enggak tahu buat apa, spesifikasinya enggak tahu apa, output-nya pun bisa jadi berapa?” tanya dia.
Berdasar situs web apbd.jakarta.go.id, pengadaan komputer itu terdiri dari pembelian satu unit komputer, dua unit storage area network (SAN) switch, enam unit server, dan sembilan unit storage untuk mainframe. Total anggaran yang diusulkan Rp 128.992.331.600. Rinciannya adalah satu unit komputermainframeZ14 ZR1 seharga Rp 66,6 miliar (dengan PPN), dua unit SAN switch seharga Rp 3,49 miliar (dengan PPN), enam unit server seharga Rp 307,9 juta (dengan PPN), dan sembilan unit storage untuk mainframe seharga Rp 58,5 miliar.
Pertanyaan Anthony saat rapat komisi ini memicu perdebatan sengit. Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Cinta Mega menyerang Anthony. Politisi PSI ini dinilai Cinta menyebar rilis ke media perihal anggaran ini. Kata Cinta, hal tersebut tidaklah etis, Anthony dianggap membangun opini buruk publik.
Menanggapi ini, netizen terbelah. Banyak warganet yang menembak Anies. Seperti akun @mentimoen yang nyinyir betul ke Anies. “RAPBD DKI katanya ada pengadaan 1 komputer dengan harga Rp 128,9 milyar. Casingnya dari logam mulia, keyboardnya dari batu permata. Processornya bisa berdenyut-denyut mesra kalo Gabener Anies mendekat,” cuitnya senada dengan @Alvinbenito. “Mungkin quantum computer supaya smart city bisa lebih smart karena sekarang sistem kurang smart. Berbaik sangka saja.”
Baca juga : Anies Buah Simalakama
Tweeps @cumakicaukacau mencoba menengahi. “Itu bukan pc biasa. Itu server berikut storage, san, san switch. Alat ini memang mahal. Tapi tidak semahal itu. Patut ditanyakan harga per unit dan mereknya. Juga services implementasinya seperti apa,” tulisnya diamini @Dekary83. “Kebiasaan pakai pc warnet dual core atau amd x2, giliran dengar hrga HPC harga segitu macam dengar kiamat.” Tweeps @BluejekID megamini.
“Lain kali baca dulu. Yang dibeli bukan PC tapi mainframe. Harganya emang segitu,” tandasnya dibenarkan @Yanua02. “Sistem komputer 9 juta dolar AS include maintenance 3 tahun untuk maksimalkan potensi pajak 3 miliar dolar AS (Rp 44 T). 2019 pemasukan pajak 75 persen dari 3 miliar dolar AS.
Kalau 1 tahun bisa tingkatkan sampai 5 persen dah balik modal. Susah kalo Katak dalam tempurung nge-twit.” Warganet lainnya membela Anies. Biarkan persoalan ini dibahas DPRD. “Ternyata sedang dibahas di DPRD, tapi anehnya justru sesama anggota DPRD yang bertengkar, Rapat Komisi C DPRD Jakarta Ricuh, Wartawan Diusir dari Ruangan,” kicau @gunaditaufik disambut @bantengdungu. “Briefing isu baru untuk nyerang Anies udah keluar dari kakak pembina tentang ‘satu unit komputer’ harga milyaran. Ini bunuh diri lagi dari buzzeRp tapi demi rupiah harus dijalankan.”
Anies menanggapi singkat polemik anggaran komputer ini. Menurutnya, anggaran masih dalam pembahasan. Biar saja menjadi urusan perdebatan antar anggota dewan. “Semuanya sekarang dalam pembahasan. Biar saja dibahas antar-DPRD. Kan itu perdebatan antar-Dewan. Saya menghormati proses yang terjadi di DPRD,” kata Anies.
Baca juga : Agnez Diributin Pejabat
Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Faisal Syafruddin menjelaskan, usulan pengadaan komputer lengkap dengan perangkatnya akan digunakan untuk sistem yang akan memetakan dan mengetahui potensi pajak daerah secara digital. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya