Dark/Light Mode

Jadi Pintu Gerbang Negara

Kok Bisa Jalan Menuju Bandara Soetta Dibiarkan Rusak Parah

Kamis, 20 Februari 2020 06:00 WIB
Kondisi Jalan Perancis yang terletak di dekat Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Twitter @echimustika
Kondisi Jalan Perancis yang terletak di dekat Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Twitter @echimustika

RM.id  Rakyat Merdeka - Ironis. Sejumlah jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) rusak parah. Seperti Jalan Perancis dan sepanjang ruas menuju gerbang tol bandara internasional tersebut.

Kondisi jalan sangat memprihatinkan. Jalanan rusak dan berlubang. Sebab, tergerus air dan kerap dilintasi kendaraan berat. 

Pantauan Rakyat Merdeka di Jalan Perancis, aspal jalan mulai mengelupas. Bahkan ada yang ambles. Ini menciptakan lubang yang dalam. Lubang tak hanya satu atau dua saja, tetapi banyak. Saat hujan deras, jalan tergenang. Lubang yang menganga itu pun tertutup genangan air. 
 
Sudah bertahun-tahun Jalan Perancis yang menghubungkan pergudangan di sekitar Pantai Dadap Kosambi dan Kamal Jakarta Utara serta wilayah Jakarta Barat ini kondisinya rusak. Kondisi ini nampak seperti didiamkan terbengkalai. 

Jalan rusak tersebut setiap hari dilewati mobil, truk trailer, dan truk kontainer. Sudah banyak mobil dan motor yang terperosok. Selain itu, jalanan rusak dan banyaknya truk berat membuat kemacetan mengular panjang. Untuk menempuh satu dua kilometer saja, butuh waktu hampir satu jam. 

Berdasarkan catatan, berkali-kali warga Kosambi, Dadap, demo untuk mendesak Pemkot Tangerang membenahinya. Selain itu, meminta operasional truk di-batasi. Tetapi, masih saja tak ada tindakan tegas truk bertonase besar yang masih bandel beroperasi 24 jam di Jalan Prancis. 

Baca juga : Harun Masiku Nggak Lewat Jalur Khusus, Saat Tiba di Bandara Soetta 7 Januari Lalu

“Kalau panas, berdebu. Kalau hujan gak kelihatan lubangnya. Rusak karena sering dilintasi kendaraan besar. Sudah sering demo. Pernah ada pembatasan jam operasional, tapi tetap saja 24 jam,” aku Jannah, warga Benda. 

Ketua RT08 RW 04, Kelurahan Benda, Kota Tangerang, Mail mengatakan, dampak jalan rusak yang masuk wilayah Kelurahan Jati Mulya, Kabupaten Tangerang itu juga ikut dirasakan warga Benda. Yakni kemacetan dari Pospol Perancis sampai Jembatan Ambon FM7 hingga ke Kawasan Jati Mulya. 

“Merembet kemana-mana. Apalagi lubang cukup dalam. Saat malam dan hujan, minim penerangan. Jalan tidak terlihat, sehingga pemotor rawan terjatuh,” ujar Mail. 

Kemacetan bertambah parah karena jalanan menyempit. Ini imbas proyek perbaikan gorong-gorong di Jalan Raya Prancis. Tepatnya depan Pergudangan 8/9. Kemacetan juga mengular hingga ke Jalan Raya Kapuk Kamal, Kayu Besar, Jakarta Utara. Truk besar seperti parkir di sepanjang jalan setiap saat, khususnya saat sore hari. 

“Saking parahnya, sampai ada beberapa kendaraan yang parkir dan mematikan mesinnya karena berhenti total berjam-jam di Jalan Raya Kapuk Kamal,” keluh Trisno, warga Kayu Besar yang setiap hari mengalami kemacetan di depan rumahnya ini. 

Baca juga : Runway Tiga Bandara Soetta Akan Sangat Berguna

Dia berharap, Pemkot, Pemkab, dan instansi lain yang bertanggung jawab memperbaiki jalan yang rusak. Begitu juga saluran air dinormalisasi agar perbaikan jalan tidak sia-sia dan cepat rusak karena tergenang air. “Juga batasi jam operasional kendaraan berat yang melintas dong,” sarannya. 

Lokasi jalan rusak lainnya ada di Jembatan Raden Fatah, Ciledug, Kota Tangerang. Jalanan berlubang dan aspal mengelupas di Jembatan satu jalur dari arah Ciledug menuju Pondok Kacang dan Bintaro. Pemotor dan kendaraan lainnya melambatkan laju¬nya saat melintas jembatan ini. 

“Pas di turunan, jalanannya rusak berlubang. Kalau gak pelan bisa nyungsep. Mohon diperbaiki sebelum ada korban jiwa,” aku Latief, pengojek online yang kerap melintas di wilayah ini. 

Pemerintah Kota Tangerang menyebut, beberapa ruas jalan rusak di Kota Tangerang imbas proyek strategis nasional di kota itu. 

“Beberapa ruas mengalami kerusakan sehubungan adanya proyek strategis nasional,’’ ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pe¬rumahan Rakyat (PUPR) Kota Tangerang, Decky Priambodo. 

Baca juga : 2020, BTN Terapkan Model Bisnis Baru Sesuai Dinamika Pasar

Pemkot Tangerang mengambil langkah bersurat ke pemerintah pusat untuk segera memper¬baiki jalan yang rusak akibat proyek tersebut. Pihaknya sudah berkirim surat kepada Menteri PUPR, BPTJ, dan Kantor Sekretariat Presiden untuk diperbaiki setelah proyek strategis nasional selesai.  Proyek strategis yang membuat jalanan di Kota Tangerang rusak yakni proyek rel kereta bandara yang sudah terpasang. Saat ini Tol JORR 2 dari Kunciran menuju Bandara Soekarno-Hatta juga dalam progres pengerjaan. 

Decky mengungkapkan, ada 30 titik kerusakan jalan di Kota Tangerang yang kewenangan pemeliharaan ada pada tiga level, yakni tingkat kota, provinsi, dan pemerintah pusat. Data kerusakan, disebutkan Decky, yakni 23 titik jalan tingkat kota, 4 titik jalan provinsi, dan 3 titik jalan pusat. [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.