Dark/Light Mode

Lalu Lintas Padat Tapi Masih Lancar

Aneh, PSBB Disetujui Jalanan Jakarta Kian Rame

Kamis, 9 April 2020 09:37 WIB
Macet di kawasan Cawang, Jakarta. Foto diambil tanggal 6 April lalu di Twitter @arddhe
Macet di kawasan Cawang, Jakarta. Foto diambil tanggal 6 April lalu di Twitter @arddhe

RM.id  Rakyat Merdeka - Perilaku warga tergolong aneh. Saat Jakarta sudah disetujui menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jalanan Jakarta malah semakin rame. 

Jalanan Ibu Kota sempat lengang selama dua minggu. Dampak diterapkannya kebijakan work from home, siswa belajar dari rumah, pembatasan angkutan umum, penutupan tempat wisata, serta sejumlah kebijakan lainnya untuk mencegah penularan virus corona alias Covid-19. 

Pengamatan Rakyat Merdeka, kemarin, jalanan Jakarta kian ramai dibanding dua minggu terakhir ini. Padahal, Selasa (7/4), Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah mengabulkan permohonan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar Jakarta menerapkan PSBB. Gubernur Anies sudah menyampaikan, PSBB mulai berlaku pada Jumat, 10 April 2020. Selama dua hari ini, 8 dan 9 April dilakukan sosialisasi. 

Kemarin warga mulai nampak ramai beraktivitas. Tak seperti awal-awal kebijakan social distancing atau physical distancing berlaku. Yang paling kentara, kendaraan roda empat dan roda dua mulai banyak berkeliaran di jalanan Ibu Kota. Tidak hanya itu, transportasi daring, angkutan umum, bahkan bajaj masih hilir mudik. 

Kondisi jalanan di seantero Jakarta tergolong agak padat meski masih lancar. Tak terjadi kemacetan seperti saat kondisi normal. Antrean kendaraan hanya ada perempatan lampu lalu lintas. Misalnya di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat jalanan menuju menuju Salemba dan Jalan Tambak, atau arah sebaliknya terpantau banyak lalu lalang kendaraan. 

Baca juga : Sri Mulyani Cairkan Rp 3,3 T Penanganan Wabah Corona Ke BNPB

Tak jauh dari sini, kendaraan mobil maupun sepeda motor juga ramai di Jalan Letjen Suprapto, Galur, Jakarta Pusat, arah menuju Senen dan Cempaka Putih. Di kawasan Kramat Raya, mobil dan motor tak ada henti-hentinya melintas. Juga di perempatan Matraman. Kendaraan dari arah Kampung Melayu menuju Senen dan Pramuka menuju Manggarai serta sebaliknya juga ramai. 

Begitu juga seputar Pasar Kenari dan Plaza Kenari Mas, lalu lintas juga sangat sibuk. Nampak pedagang kaki lima (PKL), seperti pedagang makanan dan kopi keliling. Sedangkan bajaj, angkutan umum, hingga para pengemudi ojek online masih tetap mangkal di depannya. “Habis belanja elektronik, spare part. Harus tetap keluar. Kalau nggak keluar, servisan bagaimana,” kata Andi, seorang jasa tukang servis elektronik dari Jakarta Timur. 

Sejumlah pengemudi ojek online juga tak bisa berdiam diri di rumah. Sebab, butuh duit untuk makan bersama keluarganya. “Orderan penumpang dari pagi nol. Anter-anter barang juga cuma satu dua. Kalau gak keluar begini, dapet duit dari mana buat makan,” keluh Aji, driver ojek online yang memakai masker kain ini. 

Kondisi serupa terjadi di sebelah Selatan Jakarta. Kendaraan lalu lalang di Jalan TB Simatupang menuju Pondok Pinang, dan Bintaro serta arah sebaliknya menuju Metro Pondok Indah dan Fatmawati memang ramai, tapi terpantau lancar. Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Sultan Agung, Jalan Fatmawati, hingga kawasan Blok M. 

Keramaian juga terpantau di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Sejumlah kafe di sana masih tetap ada yang buka. Beberapa pedagang pakaian di pinggir jalan pun masih menggelar lapaknya. “Kalo kondisi seperti ini, PSBB tidak berpengaruh terhadap penyebaran dan penularan virus. Bukan tidak mungkin, pandemi ini bisa berbulan-bulan,” keluh salah seorang warga. 

Baca juga : Bambang Brodjonegoro dan Abdullah Azwar Anas Ditunjuk Jadi Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara

Meningkatnya pergerakan di luar rumah diakui Ditlantas Polda Metro Jaya. Volume kendaraan yang melintas di jalan Jakarta naik 10 persen dari sejak penerapan work from home. “Data menunjukkan memang ada kenaikan 10 persen bila dibandingkan dengan hari Senin pekan yang lalu,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo. 

Hitungan Ditlantas Polda Metro di beberapa ruas jalan tol Jakarta, seperti di Gerbang Tol (GT) Halim, volume kendaraan naik dari 21.850 kendaraan pada 30 Maret 2020 menjadi 22.667 kendaraan atau naik 3,6 persen. Hampir sama, GT Kapuk juga mengalami kenaikan mencapai 3 persen. Sementara di GT Cililitan, kendaraan yang melintas tercatat ada 25.246 atau naik 8 persen. Sementara di GT Tomang naik lebih tinggi, yakni 9 persen. Yang turun hanya di GT Cengkareng, hingga 9 persen. 
“Kesimpulannya terjadi kenaikan di 4 gerbang tol utama, baik yang dari arah Bogor, arah Bekasi, maupun arah Tangerang dan Jakarta,” tandasnya. 

Dia membantah adanya penyetopan mobil atau penutupan sejumlah ruas jalan selama pemberlakuan PSBB, sebagaimana beredar di beberapa grup WhatsApp. “Itu hoaks,” ujarnya. 

Menurutnya, dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 itu tidak mengatur pembatasan akses keluar-masuk Jakarta. “Yang ada adalah pembatasan penumpang,” lanjutnya. Berlaku 14 Hari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, peraturan terkait PSBB masih dalam proses finalisasi. Saat ini disosialisasikan terlebih dahulu secara masif selama dua hari sebelum berlaku Jumat (10/4). 

PSBB ini, kata Anies, berlaku selama 14 hari. Namun status ini bisa diperpanjang jika penanganan Covid-19 di DKI tak kunjung terkendali. Menurut bekas Mendikbud itu, dunia usaha dan kegiatan perkantoran ditutup. Kecuali di delapan sektor. Di antaranya sektor kesehatan, pangan, energi seperti air, gas, dan pompa bensin. Berikutnya sektor komunikasi, keuangan/perbankan juga logistik. Retail dan toko kelontong juga tidak akan ditutup. Organisasi sosial atau NGO yang ikut bergerak menangani Covid-19 juga masih diizinkan berkegiatan. 

Baca juga : Belum Bisa Tangkap Masiku, KPK Maklumi Kalau Masyarakat Kecewa

“Begitu juga seluruh jajaran BUMD, khususnya terkait kebutuhan masyarakat menyediakan fasilitas Pasar Jaya untuk belanja melalui jarak jauh. Dan ini sudah berjalan beberapa minggu di 105 pasar seluruh Jakarta,” tandas Anies. 

Di sektor transportasi, yang dibatasi hanya operasional kendaraan umum. Jam operasionalnya ditetapkan sejak pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Sedang kendaraan pribadi tidak ada larangan. Termasuk untuk akses keluar masuk Jakarta. 

Kendati demikian, Anies meminta masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi agar menerapkan aturan jaga jarak atau physical distancing. Pihaknya juga akan menyiapkan aturan untuk membatasi jumlah penumpang dalam kendaraan, khususnya roda empat. “Yang kita atur adalah kendaraan umum. Kendaraan pribadi bisa berkegiatan seperti biasa. 

Tetapi, kendaraan-kendaraan itu membatasi jumlah penumpang. Tapi secara umum kendaraan pribadi tidak dilarang,” jelasnya. Selain itu, selama PSBB, Pemprov juga tidak mengizinkan adanya kerumunan di atas lima orang. Namun, tidak jelas dalam bentuk apa sanksi yang akan diterapkan bagi pelanggar. Mengenai jaminan kebutuhan dasar masyarakat, Pemprov DKI bersama TNI/Polri akan memfalitiasi distribusi sembako untuk masyarakat miskin dan rentan miskin. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.