Dark/Light Mode

Mall Di Jakarta Dikabarkan Segera Dibuka Setelah Lebaran

Stefanus Ridwan: Pengunjung Aman Pakai Protokol Kesehatan

Kamis, 21 Mei 2020 07:45 WIB
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kenapa di Surabaya?

Di sana ada beberapa mal yang lulus secara pemeriksaan atau tes segala macam, sudah bagus dan aman sehingga mereka boleh buka. Kalau yang tidak memenuhi persyaratan, itu tidak boleh. Yang bagus-bagus protokol kesehatannya itu boleh buka.

Di Surabaya itu diperiksa atau diuji terlebih dahulu setiap pusat perbelanjaannya?

Iya, ada timnya datang, hasilnya bagaimana, kalau bagus ya boleh buka. Sebelum buka ada pemeriksaan. Supaya tidak ada efek negatifnya, dan orang-orang merasa aman ketika datang ke sana.

Jika ingin buka kembali, apakah seluruh sektor usaha dibuka atau ada pembatasan?

Baca juga : Menperin Senang Perusahaan Mematuhi Protokol Kesehatan

Begini, kemarin yang boleh buka itu tertentu saja, seperti supermarket atau lainnya. Terserah pemerintah sajalah, kalau mau buka misalnya fesyen, ya silakan buka. Kalau ada sektor lain yang mau buka seperti salon, pertanyaannya apakah protokol kesehatannya sudah cukup atau belum. Kalau protokol kesehatannya sudah tercapai, saya rasa tidak apa-apa dia buka. Tapi kalau tidak bisa diterapkan, ya jangan dibuka.

Jika ada sanksi yang diterapkan apabila tidak menerapkan protokol kesehatan secara tepat, apakah Anda setuju?

Saya kira begini, yang melanggarnya siapa. Kalau yang melanggar pengelola, ya bolehlah ke pengelola. Namun kalau yang melanggar itu misalnya pengunjung, ya pengunjungnya yang terkena sanksi. Karena, banyak juga pengunjung yang bandel.

Berarti, pengelola mal bersedia menerapkan aturan yang ketat bagi pengunjung?

Iya, pengunjung harus mematuhi. Kalau tidak mematuhi, pengunjung jangan datang. Itu demi keamanan bersama.

Baca juga : Mahfud Kepikiran Relaksasi PSBB, Yang Penting Nggak Langgar Protokol Kesehatan

Sebesar apa pengaruhnya sektor pusat belanja bagi ekonomi Tanah Air?

Itu penting banget. Bagaimana dari pabrik datang ke pengecer, pengecer jualannya dimana kalau bukan di mall. Kan tidak semua via online. Via online, pengirimannya sudah mulai terlambat. Jadi, mall itu salah satu tempat yang penting banget.

Jumlah karyawan mall, bukan tenant, itu sudah mencapai 332.000 orang. Belum lagi karyawan dari toko-toko, restoran. Nah, untuk menghidupkan ekonomi lagi, itu penting juga. Namun, harus hati-hati dengan protokol kesehatan sehingga tidak menimbulkan efek negatif.

Efek negatif bagaimana?

Seperti di Tanah Abang saya lihat di televisi, itu efek negatifnya sangat banyak. Orang banyak yang datang berjubel, tidak ada social distancing, apa tidak mengerikan itu. Pasar-pasar juga seperti itu.

Baca juga : TPU Melompong Peziarah, Pedagang Bunga Pasrah

Apa saran Anda?

Kalau ada PSBB, terapkan yang benar supaya pelanggaran-pelanggaran ditindak saja. Jakarta mulai ditindak, namun saya minta di daerah lain juga menerapkan keseriusan. Karena, kalau tidak ada ketegasan ya dilanggar terus. Angka penularan terus naik, jumlah korban semakin bertambah, PSBB terus dilakukan, ya ekonominya akan hancur. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.