Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Dari 61 Negara, Indonesia Peringkat 60 Dalam Urusan Minat Baca
Alamak, Peringkat Indonesia Hanya Setingkat Di Atas Botswana
Sabtu, 16 Februari 2019 16:01 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Minat baca di Indonesia masih saja rendah. Dari 61 negara yang disurvei dalam "Most Literred Nation in The World 2016", Indonesia hampir menempati posisi juru kunci, dengan bercokol di peringkat 60. Peringkat Indonesia hanya satu tingkat di atas Botswana, yang menduduki urutan buncit.
Sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Sunyoto Usman menyebut, rendahnya minat baca itu kemungkinan besar karena kultur Melayu yang lebih kuat dalam tradisi lisan.
Baca juga : Murdaya Poo Mau Kerek Peringkat Golf Indonesia
“Mungkin karena kultur kita tradisi lisan. Tradisi Melayu kuat tradisi lisan,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (16/2). Selain itu, dia memandang, di sekolah, masyarakat juga tidak diajarkan strategi membaca yang baik.
Minat baca yang rendah ini juga turut menyebabkan maraknya peredaran hoaks alias berita bohong. Apalagi, di era digital seperti sekarang ini. Masyarakat kita justru banyak yang aktif di media sosial, ketimbang membaca.
Baca juga : Wow Keren, Indonesia Peringkat Ke-6 Negara Terindah Dunia
Menurut data UNESCO, 4 dari 10 masyarakat Indonesia tergolong aktif di media sosial. “Jadi tidak heran kalau media sosial kita banyak diisi berita-berita hoaks,” bebernya. Agar tidak jadi korban berita hoaks, Prof Sunyoto mengingatkan masyarakat agar selalu melakukan verifikasi atau cek fakta sebelum menyebarkan sebuah informasi.
Caranya, dengan menerapkan nilai-nilai responsibility (tanggung jawab), empathy (empati), authenticity (otentik), discernment (kearifan), dan integrity (integritas) dalam bermedia sosial.
Baca juga : Peringati Hari Penyatuan Jerman Sambil Heningkan Cipta Untuk Korban Gempa Palu
Selain itu, peran orangtua sangat penting menumbuhkan minat baca. Kebiasaan gemar membaca juga harus diterapkan di sekolah, agar anak-anak tidak lupa membaca. “Ini bisa dimulai dari SD (Sekolah Dasar),” tandasnya. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya