Dark/Light Mode

80 Mal di Jakarta Operasi Hari Ini

Bosnya Para Dokter Geleng-geleng Kepala

Senin, 15 Juni 2020 07:16 WIB
Pekerja membersihkan dan merapihkan barang pada salah satu outlet di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (2/6). (Foto: Putu Wahyu Rama)
Pekerja membersihkan dan merapihkan barang pada salah satu outlet di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (2/6). (Foto: Putu Wahyu Rama)

 Sebelumnya 
Jakarta Utara 12 Mal: Baywalk Mal, Emporium Pluit Mal, Koja Trade Mal, Mahaka Square, Mal Artha Gading, Mal of Indonesia, PIK Avenue, Pluit Junction, Pluit Village, Summarecon Mal Kelapa Gading, Sunter Mal, dan WTC Mangga Dua.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berpesan agar pengelola mal mengetatkan protokol kesehatan. Dia bahkan memperingatkan akan menutup mal yang kedapatan tidak patuh. “Kami akan mengawasi, jika sampai 2 kali melanggar, maka akan ditutup sementara,” imbuhnya.

Baca juga : New Normal, MRT Jakarta Terapkan Budaya Bersih, Aman dan Nyaman

Kata Anies, salah satu contoh penerapan protokol kesehatan yang akan diawasi ketat, yakni jumlah pengunjung hanya dizinkan 50 persen dari kapasitas maksimal mal. Jumlah itu akan dapat terpantau langsung oleh petugas. Sebab para pengunjung nanti nya diwajibkan melakukan scan QR Code di pintu masuk mal.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan IDI, Zubairi Djoerban mengingatkan kalau penyebaran Covid-19 di Ibu Kota belum melandai. “Kalau pertimbangan dari sisi medis, kan bisa dibaca. Setiap hari Indonesia masih tambahnya seribu lebih. Jadi memang intinya masih banyak, tandanya masih banyak. Belum ada cerita melandai atau berkurang,” katanya kepada Rakyat Merdeka tadi malam.

Baca juga : PGN Area Jakarta Gercep Tangani Kebakaran Jargas Di Klender

Diakuinya, memang pembukaan mal tidak lepas dari faktor ekonomi. Namun yang perlu diingat juga, jangan sampai ada ledakan kasus baru. Jika kegiatan ekonomi mau terus berjalan, masyarakat dan peme rintah harus bekerja sama dengan baik. Contohnya, masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan pemerintah mengawasi secara ketat.

Selain itu, pemerintah juga melakukan evaluasi harian secara ketat terja dap angka kematian. Jika menurut para ahli tinggi, pemerintah harus mengem balikan ke penerapan PSBB. Kata Zubairi, berdasarkan info yang didapat bulan Mei dan Juni memang akan ada ledakan kasus hingga 95-106 ribu. Sehingga pembukaan mal, pasar, dan fasilitas umum lainnya harus di awasi dengan ketat.

Baca juga : Hari Ini Tiba Di Jakarta, 98 WNI Dari Brunei Diminta Siap Diisolasi

“Pengalaman pribadi, di rumah sakit rujukan di Jakarta, tenaga medis yang terpapar lumayan banyak. Padahal mereka sudah menggunakan APD yang lengkap. artinya infeksi baru masih terjadi,” ungkapnya.

Dia mengaku pesimis, masyarakat sudah paham tentang new normal jika dilihat dari aktivitas di jalan maupun di pasar. “Kalau ketat, tidak akan terjadi klasteran baru di mal. Namun perlu diingat, ledakan kasus terjadi di banyak tempat. Beijing, Israel, Korsel dan Pakistan me- lockdown ulang. Artinya, pemerintah tidak usah malu balik ke PSBB kalo terjadi klaster baru,” pungkasnya.[MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.