Dark/Light Mode

Warga Tetap Antusias Berolahraga

32 Titik CFD Lumayan Memecah Kerumunan

Senin, 29 Juni 2020 07:30 WIB
Di masa pandemi warga tetap antusias berolahraga sepedaan dan lari pagi.
Di masa pandemi warga tetap antusias berolahraga sepedaan dan lari pagi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Jakarta tetap berolahraga di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, kemarin. Mereka menggunakan jalur sepeda dan trotoar. Tapi jumlahnya hanya sedikit dibanding Minggu (21/06) lalu.

Padahal, kawasan ini tidak termasuk lokasi Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) kemarin. Ada 32 lokasi lain yang ditetapkan Pemprov DKI sebagai alternatif pengganti lokasi CFD di Sudirman. 

Berdasarkan pantauan Rakyat Merdeka, warga yang berolahraga di Sudirman-Thamrin ada yang bersepeda di jalur sepeda. Ada juga berlari serta jalan kaki di trotoar. 

Pada jalur lainnya, mobil dan motor tetap melintas di jalan protokol Jakarta itu. 

Tak ada penumpukan massa, seperti pekan lalu yang jumlahnya mencapai lebih 40 ribu orang. Sejumlah petugas Satpol PP, berpakaian oranye dan bermasker, menjaga jalan Sudirman Thamrin dari kerumunan. 

Sesekali memperingatkan pesepeda maupun pejalan kaki yang berhenti, agar melanjutkan kembali olahraganya. Petugas Satpol PP yang memakai sepeda ini pun dengan ramah memperingatkan para pedagang minuman yang telanjur datang ke jalan-jalan di kawasan Sudirman-Thamrin. 

“Tim Patroli Sepeda Satpol PP DKI Jakarta melakukan pengendalian ketertiban kawasan Sudirman-Thamrin. Pelaksanaan CFD Sudirman Thamrin dihentikan. 

Pedagang tidak diperkenankan berjualan,” tulis akun resmi @SatpolPP_DKI sambil menautkan foto-foto petugas menertibkan pedagang. Sementara, CFD yang disebar Pemprov DKI di 32 lokasi, variatif jumlah kehadiran massanya. 

Ada yang ramai, tapi ada juga sepi pengunjung. Misalnya, di Jalan Tebet Barat Dalam Raya, Jakarta Selatan. Pengunjung tak terlalu ramai. 

Jumlah pesepeda dan pejalan kaki yang melintas tak banyak. Puluhan personel gabungan dari Dishub DKI, Satpol PP, hingga Polisi Militer (PM) ikut berjaga tersebar di berbagai titik di lokasi ini. 

Di sini CFD mulai pukul 06.00, akses kendaraan bermotor ditutup di ruas jalan sekitar Kecamatan Tebet hingga ke Pertigaan Pasar Tebet menuju Jalan Gatot Subroto. 

Baca juga : Warga Papua Ajak Semua Pihak Bersama Cegah RasismeĀ 

Jalanan dijaga petugas dengan dua kobil Satpol PP dan Mobil Dishub DKI Jakarta. CFD di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari juga tergolong sepi pengunjung. Sejak pukul 06.00 hingga 09.00 JLNT ini ditutup mobil petugas. 

Baik dari arah Cipete menuju Blok M maupun sebaliknya, tak nampak kendaraan bermotor melintas. Lebih banyak pesepeda yang menikmati jalanan lengang. 

Sedikit sekali pejalan kaki yang lewat. Yang menarik, petugas menyediakan toilet mobil untuk para pegowes. 

Di sini, pemeriksaan juga ketat. Pesepeda yang memasuki area CFD diarahkan petugas untuk melakukan cek suhu tubuh dan diwajibkan pakai masker. 

“Enak di sini daripada di Sudirman-Thamrin. Nggak terlalu padat. Bisa jaga jarak. Ketat juga jadi merasa aman. Tadi sebelum masuk jalan layang dicek suhu tubuh oleh petugas,” kata Enda, pegowes yang melintas di JLNT Antasari. 

Dia pun berharap CFD di JLNT Antasari diadakan kembali pekan depan dengan protokol kesehatan yang ketat pula. Sementara CFD di Jalan Arteri Pondok Indah, dari lampu lalu lintas Gandaria City hingga lampu lalu lintas Kostrad ditutup untuk kendaraan bermotor. 

Kendaraan yang hendak lewat dari arah Kebayoran Lama menuju Pondok Indah dialihkan menuju kiri di lampu lalu lintas di Gandaria City. Kondisinya pun tak terlalu ramai. Pesepeda dan pejalan kaki tak nampak berkerumun. 

Saat ada mobil yang keluar rumah melewati jalurCFD, petugas pun meminta keluar jalur ke jalan alternatif di sekitarnya. CFD yang cukup ramai berlangsung di Jalan Puri Lingkar Dalam, Jakarta Barat. 

Warga pesepeda maupun pejalan kaki memanfaatkan jalanan lengang untuk berolahraga. Ada juga sekumpulan ibu-ibu senam di kawasan ini. Meski ramai, tak nampak kerumuman dan hampir semua warga memakai masker. 

Petugas gabungan, patroli mutermuter memantau dengan sepeda. Sementara di Jakarta Timur, ratusan warga memadati Jalan Pemuda, Rawamangun, untuk berolahraga pada kegiatan CFD. Ini tergolong ramai. Hal yang sama terlihat di Jalan Bina Marga, Cipayung. 

Di sini pun pejalan kaki ramai. Di Jakarta Pusat, CFD di Jalan Gajah Mada sudah mulai diramaikan pesepeda dan pejalan kaki sejak subuh. 

Baca juga : Suara Dentuman Misterius Berkali-kali Terdengar di Seputaran Bandung

Mereka pun disiplin mengikuti jalur yang telah disediakan petugas. Meski tertib dan cenderung tanpa kerumunan, bukan berarti pelaksanaan CFD di 32 titik tanpa pelanggaran. Masih kerap ditemui masih ada warga melepas masker. 

Ada juga menggantungkannya di leher dan dagu. Ini luput dari pengawasan petugas. Begitu juga masih ada lanjut usia di atas 60 tahun dan anak di bawah umur sembilan tahun datang ke lokasi CFD. Padahal, sudah berkali-kali dilarang. 

Salah satu warga bernama Ahmad mengaku, sengaja membawa anaknya berolahraga di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, karena dekat dengan rumah. Namun dia mengaku, tidak mengetahui jika ada larangan anak di bawah usia sembilan tahun tidak boleh dibawa ke lokasi CFD. 

“Belum tahu, tadi nggak ada (petugas yang mengingatkan),” ujar Ahmad, kemarin. 

Waktunya Dipersingkat 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memindahkan CFD dari Sudirman-Thamrin ke 32 lokasi di seluruh wilayah Jakarta. Sebab, CFD Sudirman-Thamrin pekan lalu terlalu padat. 

Warga yang datang mencapai 40.155 orang. CFD pun disebar, agar masyarakat tetap bisa bebas berolahraga, namun tetap menghindari kerumunan untuk memperkecil risiko penularan Covid-19. 

Waktu pelaksanaan CFD di 32 titik ini juga hanya berlangsung pukul 06.00 sampai pukul 09.00 WIB. Padahal biasanya, CFD digelar sampai pukul 11.00. 

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol, Sambodo menerangkan, waktu pelaksanaan yang singkat ini berdasarkan koordinasi antara Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. 

Untuk mengawasi 32 titik, lanjut Sambodo, diterjunkan 500 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri. “Ada dari personel polres, polsek dan TNI untuk menjaga 32 titik tersebut,” ujarnya. 

Menurut Sambodo, keberadaan ratusan personel tersebut merupakan hasil koordinasi antara Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Jumat lalu. 

Baca juga : Harga Gula Tinggi? Ini Penjelasan Menko Perekonomian

Semuanya Bergerak 

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan, hasil evaluasi CFD di 32 lokasi, tidak ada penumpukan warga, termasuk di Jalan Sudirman-Thamrin. 

“Bisa dilihat, tidak ada penumpukan, semuanya bergerak, berbeda dengan pelaksanaan minggu lalu,” kata Syafrin di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, kemarin. 

Syafrin menegaskan, Pemprov DKI tetap akan meniadakan CFD di kawasan SudirmanThamrin pekan depan. 

Sedangkan mengenai 32 titik CFD, Syafrin menyebut akan mengevaluasi pelaksanaannya, apakah berlanjut minggu depan atau berhenti. 

“Sudirman-Thamrin tidak dibuka minggu depan. Untuk pelaksanaan 32 kawasan khusus pesepeda akan kami evaluasi,” ujarnya. 

Syafrin mengklaim, pengadaan CFD di 32 lokasi di Jakarta berlangsung lancar. Selain 500 personel Polri dan TNI, ada juga personel dari Dishub DKI dan Satpol PP, jumlah seluruhnya 2.000 personel. 

“Saya sudah melakukan pengawasan, pemantauan, monitoring terhadap pelaksanaan kawasan khusus pesepeda di 32 lokasi. Semuanya alhamdulillah berjalan baik. Tidak ada kendala,’’ ungkap Syafrin. Petugas gabungan, lanjutnya, selama CFD melakukan pengawasan pengaturan secara ketat di 32 lokasi tersebut. [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.