Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bantuan Jepang Dinilai Ribet
PT MRT Sibuk Cari Pendanaan Alternatif
Jumat, 10 Juli 2020 07:06 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT MRT Jakarta berharap mendapatkan alternatif pembiayaan pembangunan MRT fase 3 dan selanjutnya, selain dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Ini demi percepatan pencapaian target 230 kilometer jalur layanan MRT pada tahun 2030.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Syahbandar mengatakan, untuk mendapatkan pembiayaan dari JICA membutuhkan waktu cukup panjang. Mulai dari studi kelayakan, sampai tender konstruksi perlu waktu sampai 4 hingga 5 tahun.
Baca juga : Kementan Siapkan Semen Beku Sikomandan Tahap Dua
“Kalau di JICA itu harus prudent, harus berkonsultasi dengan Tokyo, sehingga panjang (prosesnya). Kalau mekanisme di kita kan bisa 2 sampai 3 bulan, selesai,” katanya, saat rapat konsultasi dengan DPRD DKI Jakarta, kemarin.
Selain itu, jika hanya mengandalkan JICA penerapan teknologi ataupun rute sangat bergantung kepada lembaga kerja sama internasional asal Jepang tersebut. Kendala lainnya saat ini, Indonesia bukan lagi masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah bawah versi Bank Dunia.
Baca juga : Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan Timah
Melainkan sudah naik kelas ke menengah atas. Ini menyebabkan aturan pemberian bantuan dari JICA lebih ribet.
“Kalau kita minta mekanisme pemberian bantuan disederhanakan, kemungkinan JICA tidak akan mau kasih pinjaman. Karena Indonesia sudah naik kelas. Sudah bukan lagi low middle, tapi sudah naik,” tandas William.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya