Dark/Light Mode

Angka Corona Masih Tinggi

Aturan SIKM Ibu Kota Jangan Dulu Dicabut

Jumat, 10 Juli 2020 08:04 WIB
Check point di Pasar Jumat, Jakarta Selatan
Check point di Pasar Jumat, Jakarta Selatan

RM.id  Rakyat Merdeka - Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta sebaiknya jangan dulu dicabut. Sebab, penambahan kasus positif virus corona per hari masih tinggi. Misalnya, Rabu (8/7), angkanya di Ibu Kota bertambah sebanyak 357 orang.     
       
Karena itu pengecekan SIKM di check point perlu ditingkatkan kembali. Warga non Jabodetabek yang hendak masuk Jakarta mesti wajib membawa SIKM.  
      
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyatakan, SIKM adalah kebijakan yang ampuh dalam mengendalikan kasus Covid-19. Aturan ini lumayan berhasil membatasi mobilitas warga dari luar masuk Jakarta. 
     

"Kasus corona positif di Jakarta kan masih tinggi, karena posisi tinggi, kita kan mesti protect. Caranya salah satunya dengan SIKM," ujar Gembong, di Jakarta.
     

Dia menilai, jika Pemprov DKI Jakarta mencabut SIKM, dikhawatirkan kasus Covid-19 akan melonjak seiring membeludaknya warga luar Jabodetabek masuk Jakarta. 
     

"Kasihan warga kita. Jangan karena satu dan lain hal mengorbankan sekian juta warga Jakarta. Saya kira ini SIKM langkah positif untuk memproteksi warga Jakarta," tandasnya.
     

Sebelumnya, Direktur Utama Kereta Api Indonesia (Dirut KAI), Didiek Hartantyo meminta Pemprov DKI melonggarkan penerapan syarat SIKM. Sebab persyaratan ini bikin masyarakat enggan menggunakan kereta api.
      

Baca juga : Meski Angka Covid Masih Kecil, Jokowi Minta Pemda Kalteng Jangan Leha-leha

Masalahnya, pada transportasi darat, SIKM sudah hampir tidak dilakukan pemeriksaan lagi. Mestinya, hal serupa bisa dilakukan pada moda transportasi berbasis rel. 
     

"Itu yang menyulitkan angkutan kami karena orang menjadi tidak tertarik. Kami minta kepada Gubernur ada relaksasi SIKM. Karena kalau kita naik mobil, angkutan darat ke Jakarta bebas-bebas aja," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Rabu (8/7) lalu.
     

Apalagi, pada pekan depan, PT KAI akan mulai mengoperasikan kembali kereta Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung.
     

"Kan enggak fair naik mobil bebas masuk ke Jakarta, kenapa naik kereta dibatasi? Sekarang kami secara khusus mohon untuk Bandung saja dulu, mohon SIKM ditiadakan," pintanya.
     

Selain itu, kemacetan yang terjadi di rute Jakarta Bandung membuat jalur darat padat dan macet. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Didiek menyarankan lebih baik masyarakat menggunakan kereta api.
     

Baca juga : Gagas Energi Bagikan Sembako Untuk Pelanggan Gasku Di Batam

"Dari Bandung ke Jakarta sekarang jalan tol sudah macet. Jadi kami yang harus pandai-pandai. Kami kirim surat ke Pak Gubernur, tembusan ke Pak Menhub, BUMN, Doni Monardo (Ketua Gugus Tugas). Mohon diberikan keleluasaan untuk Jakarta-Bandung, nanti kita evaluasi," terangnya.

                         
Pengecekan Tak Maksimal
        
Pengamatan Rakyat Merdeka, pemeriksaan di check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di beberapa titik tidak maksimal. Misalnya, di perbatasan Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan di Lebak Bulus. Petugas gabungan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, polisi dan Satpol PP hanya razia menghentikan kendaraan saat jam tertentu saja. 
      
Biasanya saat pagi atau menjelang siang. Itupun biasanya hanya memeriksa pengendara motor atau mobil yang tak memakai masker. Selebihnya, petugas kembali duduk di tenda pos pemantauan yang terletak di atas underpass di seberang Sekolah Polwan.
     
Sementara berdasarkan akun resmi @TMCPoldaMetro, di titik lainnya, sekitar pukul 10.22, sejumlah petugas Polisi Satuan Lantas Jakarta Selatan bersama petugas Dishub dan Satpol PP juga memantau pos check point PSBB di Budiluhur, Jalan Ciledug Raya. Nampak sejumlah pengendara motor yang tak bermasker dihentikan dan diberi sanksi. 
    

Sekitar pukul 10.00 Satlantas Jakarta Barat bersama petugas gabungan juga melakukan razia di check point Kalideres yang berbatasan dengan Kota Tangerang. Sejumlah pelanggar yang tak pakai masker dapat teguran tertulis. 
     

Begitu juga di Jalan Raden Saleh, Kembangan, petugas Satpol PP menghentikan mobil pick up berplat luar Jakarta dan memeriksa SIKM. Petugas lainnya menghentikan pengendara motor tak bermasker.
     

Hal serupa terlihat di Jakarta Utara, di check point BKT Marunda, petugas Satlantas Jakarta Utara bersama TNI, Dishub DKI Jakarta, dan Satpol PP  menyasar para pelanggar PSBB. Dari foto-foto yang dibagikan, para pelanggar tak bermasker langsung diberi sanksi sosial. Disuruh memakai rompi oranye dan membersihkan jalanan serta fasilitas umum.
     

Baca juga : Pemerintah Siapkan 4 Ribu Hektare Lahan Di Batang

Pemeriksaan tak berlangsung rutin sepanjang hari. Hanya pada jam-jam tertentu saja. Sehingga, sudah ribuan orang yang berhasil keluar masuk Jakarta dengan sepeda motor dan kendaraan roda empat. Misalnya, Amir, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang baru saja pulang kampung selama sepekan ke Tegal, Jawa Tengah, memakai sepeda motor.
      
"Ada pemeriksaan, tapi lewat-lewat saja. Yang penting pakai masker. Nggak ditanyai SIKM segala," ujarnya.
    

Warga Jakarta lainnya, Wanto meminta aparat gabungan untuk meningkatkan kembali pengecekan SIKM di check point.
    
‘’Jangan kendor dong, penambahan kasus positif per hari kan kian mengkhawatirkan di Jakarta. Tingkatkan pengawasan deh,’’ saran Wanto.
      

Sementara pemeriksaan SIKM oleh petugas Pemprov DKI Jakarta di Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno-Hatta masih ketat. Begitu juga di stasiun-stasiun kereta api jarak jauh. SIKM menjadi salah satu syarat sebelum warga diizinkan beli tiket kereta api. 
   

Namun, warga yang enggan disebut namanya mengaku pernah mendapat trik berpergian menuju Jakarta tanpa SIKM. 
     
"Ada temen baru nyampe Jakarta dari Bali. Dia bilang waktu mau beli tiket kereta nanya ke petugasnya, kalau mau ke Jakarta tapi nggak punya SIKM? Gampang. Beli tiketnya yang ke Stasiun Bekasi saja, terus dari situ tinggal nyambung KRL ke mana aja bebas," cerita warga ini.

                                 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.