Dark/Light Mode

Tanpa Penindakan Tegas Dari Petugas Gabungan

Diperpanjang 10 Kali Pun, PSBB Transisi Nggak Ngefek

Sabtu, 18 Juli 2020 08:25 WIB
Tampak petugas sedang memeriksa kelengkapan pengendara di Chek Point PSBB Jakarta-Depok beberapa waktu lalu. (Foto: Mohamad Qori/RM)
Tampak petugas sedang memeriksa kelengkapan pengendara di Chek Point PSBB Jakarta-Depok beberapa waktu lalu. (Foto: Mohamad Qori/RM)

 Sebelumnya 
Berisiko Dilonggarkan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menandatangani Keputusan Gubernur (Kepgub) mengenai perpanjangan PSBB masa transisi karena Jakarta dinilai belum aman dari penyebaran Covid-19.

“Kami di Pemprov DKI Jakarta, Gugus Tugas memutuskan kembali memperpanjang fase satu PSBB transisi ini sampai dua pekan ke depan. Sebelum kita bisa beralih ke fase kedua,” kata Anies Baswedan, melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (16/7).

Anies mengungkapkan, sangat berisiko apabila DKI Jakarta melonggarkan PSBB transisi fase pertama ke PSBB transisi fase kedua. Apalagi wabah Covid-19 masih tinggi di Jakarta.

Baca juga : DKI Belum Aman Covid-19, Anies Perpanjang PSBB Transisi 14 Hari

Dia memaparkan sejumlah data terbaru. Kasus positif tercatat terus bertambah. Per Kamis (16/7) ada 312 kasus baru. Sebelumnya pada 12 Juli 2020, rekor penambahan 404 orang positif corona. Sementara dalam seminggu terakhir, tes meningkat dengan total 3,6 kali lipat dari rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Berdasarkan catatan selama enam pekan, di pekan pertama antara 4 - 10 Juni, 1.991 orang per satu juta penduduk yang dites Polymerase Chain Reaction (PCR). Pekan kedua dari 11 - 17 Juni, ada 2.554 orang per satu juta penduduk dites.

Pekan ketiga tanggal 18 - 24 Juni ada 2.806 orang per satu juta penduduk dites. Lalu pekan keempat 25 Juni - 1 Juli ada 2.920 orang per satu juta penduduk dites.

Pekan kelima dari 2 - 8 Juli ada 3.194 orang per satu juta penduduk dites, dan pekan terakhir antara 9 - 15 Juli ada 3.610 orang per satu juta penduduk.

Baca juga : SK Pengangkatan Berakhir, Dirjen Bea CukaiĀ  Diperpanjang Atau Tidak Ya?

“Jadi dengan jumlah tes yang dilakukan 3,6 kali lipat dari standar WHO dan ini adalah tes PCR maka kita bisa yakin data yang dihasilkan menunjukkan kondisi Jakarta yang sesungguhnya,” ucap Anies.

Anies mengungkapkan, standar WHO adalah 1.000 testing per satu juta penduduk. DKI Jakarta dengan jumlah penduduk 11 juta, minimal harus dilakukan 11.000 testing. Jakarta telah mencapai angka di atas 3,6 kali lipat. Total sampai 15 Juli, DKI Jakarta sudah melakukan tes PCR kepada 299.439 orang. Untuk, spesimen testing mencapai 422.339 spesimen.

Jumlah testing ini terus meningkat karena kolaborasi dengan laboratorium di Jakarta. Rekomendasikan WHO itu jika positivity rate di bawah 5 persen.

Masalahnya, dalam sepekan terakhir, positivity rate di Jakarta naik menjadi 5,9 persen. Selama lima minggu terakhir ini, positivity rate di DKI berturut 4,4 persen. Kemudian pekan kedua 3,1persen, pekan ketiga 3,7 persen, pekan keempat 3,9 persen, pekan kelima 4,8 persen. Tetapi, di pekan terakhir positivity rate meningkat menjadi 5,9 persen.

Baca juga : Hiburan Malam Yang Nekat Buka, Digebuk Aja

“Sementara, bed occupancy rate naik menjadi 45 persen. Oleh sebab itu, amat berisiko apabila PSBB transisi fase 1 dilonggarkan dan masuk ke fase 2,” terangnya.

Anies juga membatalkan rencana pembukaan bioskop dan tempattempat hiburan malam di Ibu Kota akhir bulan ini. Rencana awal bioskop akan dibuka 29 Juli 2020. “Bioskop dan tempat hiburan diundur pembukaannya dari rencana awal di akhir bulan. Di tunda sampai kondisi tren membaik,” ungkapnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.