Dark/Light Mode

Rencana Ganjil Genap 24 Jam

Angkutan Umum Kian Bejubel, Virus Corona Makin Merajalela

Senin, 10 Agustus 2020 07:18 WIB
Petugas melakukan sosialisasi Ganjil Genap di Bundaran HI (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Petugas melakukan sosialisasi Ganjil Genap di Bundaran HI (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sistem ganjil genap diwacanakan berlaku selama 24 jam di berbagai ruas jalan. Tidak hanya mobil, motor juga akan jadi sasaran ganjil genap.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, rencana penerapan sistem ganjil genap 24 jam bagi mobil dan motor sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 tentang PSBB transisi. “Bukan tidak mungkin pola ganjil genap yang diatur dalam Pergub 51 Tahun 2020 bisa diterapkan. Ini tak hanya berlaku untuk kendaraan roda empat, tapi juga sepeda motor,” katanya, Jumat (7/8). 

Pergub itu menyebut, pelaksanaan ganjil genap dapat diterapkan secara penuh dalam upaya mengurai kemacetan atau kepadatan. Uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6 September 2019. “Apa itu, itu bisa diterapkan di seluruh ruas jalan. Bisa diterapkan sepanjang hari, bisa juga diterapkan bagi seluruh kendaraan bermotor yang ada di jalan,” lanjutnya. 

Baca juga : Angkutan Umum Belum Aman Dari Virus Corona

Syafrin menyebut penerapan sistem ganjil genap tak lagi parsial seperti yang berlaku saat ini. Sebab, kebijakan tersebut merupakan instrumen pengganti pembatasan mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19 melanda Ibu Kota. 

Banyak netizen tidak setuju dengan wacana perluasan ganjil genap itu. Menurut netizen, seharusnya Pemprov DKI membenahi tranportasi massal terlebih dahulu sebelum memberlakukan kebijakan tersebut. 

“Nggak setuju. Emang pemprov mau bayarin gaji ojol-ojol yang ga kerja? Mau bayarin kurirkurir yang ga kerja karena ga bisa kirim barang? Atau mau bayarin gaji orang-orang yang dipaksa ga bisa kerja karena ga boleh bawa mobil? Bikin kebijakan pake otak whoy,” cetus Itsaldtr. 

Baca juga : Volume Lalin Turun, Penumpang Angkutan Umum Naik

Albreetttt mengatakan, jika ingin memberlakukan ganjil genap di sepanjang jalur Jakarta, maka transportasi umum harus dibuat ramah penumpang. Kata dia, semua infrastruktur yang mendukung pejalan kaki, kenyamanan dan keademan di tempat transportasi umum dikebut dan ditingkatkan. “Bukannya sibuk bangun stadium dan lainlain,” ujarnya. 

“Kebijakan tidak cerdas gini kok dipertahankan, bahkan malah diperluas. Kalau mau mengurangi kepadatan lalu lintas, itu dengan cara menciptakan alternatif transportasi yang aman & nyaman, bukan menghilangkan hak warga,” kata Afnan_zeroun. 

Lindawatyrad mengaku kurang setuju kebijakan perluasan ganjil genap dipaksaan saat kondisi pandemi corona seperti saat ini. Kata dia, dalam situasi oandemi corona begini lebih aman tidak berdekatan dengan banyak orang. “Terus terang saya bingung kenapa masih diterapkan di masa corona. Semoga ini sudah melewati kajian mendalam mengenai dampak neg dan po nya,” tuturnya. 

Baca juga : Jalanan Lengang, Banyak Pelanggar

“Gila kali kalo motor sampe kena terus kita disuruh naek umum lagi pandemi begini. Dan juga gak semua tranportasi umum sampe ke titik tujuan. Jangan egois lah. Situ enak kendaraannya banyak,” ujar Shyxxi131. 

Sementara James Rockefeller Rothschild Windsor meminta netizen tidak emosi karena hal itu baru sebatas wacana. “Demi cegah penularan Covid-19, Jakarta diwacanakan gelar ganjil genap 24 jam nonstop. Baru wacana lho yaa,” ujarnya. 

“Setuju. Kena semua. Biar tertib. Kecuali kendaraan umum ya memang seharusnya kena semua aturan ganjil genap,” ungkap 183Liz. “Ga usah pakai wacana-wacana, langsung terapkan,” tegas Staffgaksus. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.