Dark/Light Mode

Akibat Pemerintah Jabodetabek Tak Sinergi

Hasil Pengetatan PSBB Jakarta Tidak Optimal

Jumat, 9 Oktober 2020 06:53 WIB
Ilustrasi polisi memeriksa pengendara saat penerapan PSBB di Perbatasan Jakarta-Bekasi, Rabu (15/4). (Foto : Putu Wahyu/Rakyat Merdeka)
Ilustrasi polisi memeriksa pengendara saat penerapan PSBB di Perbatasan Jakarta-Bekasi, Rabu (15/4). (Foto : Putu Wahyu/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Positivity Rate 12,2 Persen 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, jumlah kasus aktif sampai 7 Oktober 2020 sebanyak 13.254 orang.

Sedangkan total kasus konfirmasi positif sebanyak 82.383 orang. Total sembuh sebanyak 67.310 orang atau 81,7 persen. Sedangkan, kasus meninggal 1.819 orang atau 2,2 persen. ‘’Sedangkan tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebesar 3,6 persen,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Baca juga : Pemerintah Suntik Rp 22 Triliun Selamatkan 2,63 Juta Nasabah

Menurut Dwi, untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,2 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,1 persen.

Hal itu cukup tinggi sebab, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah menyebut, selama pengetatan PSBB kasus Covid-19 mulai melandai.

Namun, klaim tersebut tak sesuai dengan angka penyebaran Co- vid-19. Jumlah penambahan kasus harian Corona masih melam- paui angka 1.000 per hari. Berdasarkan catatan, cuma ada tiga hari dengan penambahan kasus di bawah angka 1.000 selama PSBB.

Baca juga : Bantu Petani, Pemerintah Dorong Penyerapan Karet Alam

Yakni pada 19 September dengan 932 kasus, 28 September 807 kasus, dan 5 Oktober dengan 822 kasus. Jika dirata-rata, pe- nambahan kasus harian Covid-19 selama PSBB hingga 7 Oktober, adalah 1.147 kasus per hari.

Penambahan tertinggi terjadi pada 16 September dengan 1.505 kasus baru. Catatan lainnya, angka pemakaman dengan protokol Covid- 19 tertinggi sejak pandemi Corona ada di masa pengetatan PSBB.

Tercatat 1.372 orang dimakamkan menggunakan protap Covid-19 pada periode 1 hingga 25 September 2020. Sementara total jenazah yang dimakamkan menggunakan protap Covid-19 sejak Maret hingga September 2020 adalah 6.248 orang. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.