Dark/Light Mode

Atasi Kemacetan

Warga Tunggu Realisasi Konsep Pembangunan Kawasan Transit

Minggu, 18 Oktober 2020 05:33 WIB
Ilustrasi kemacetan yang terjadi di jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/4). (Foto : Rakyat Merdeka/Qori Haliana)
Ilustrasi kemacetan yang terjadi di jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/4). (Foto : Rakyat Merdeka/Qori Haliana)

 Sebelumnya 
Seleaainya 2021

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengungkapkan, stasiun kota juga akan dikembangkan menjadi kawasan TOD. Pihaknya akan mengintegrasikan transit atau transportasi publik dengan kegiatan masyarakat, bangunan, dan public space di area 700 sampai 800 meter dari stasiun MRT.

“Dukuh Atas akan jadi TOD pertama yang akan selesai. Saat ini tengah didesain. Nantinya jembatan yang ada akan dibuat kantor MRT, akan selesai 2021,’’ jelas William, di Jakarta, Jumat (16/10).

Baca juga : Produksi Pertamax di Kilang Cilacap Naik, Konsumsi BBM Ramah Lingkungan Semakin Baik

Pihaknya yakin, pengembangan TOD memberikan dampak ekonomi, sosial, budaya dan bisnis yang memberi keuntungan bagi masyarakat. Di antaranya mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi udara, pembangunan yang mendukung aktivitas jalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif.

“Juga meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi. Kemudian berpotensi menciptakan nilai tambah melalui peningkatan nilai properti, serta menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan,’’ paparnya.

Dengan membangun TOD, lanjut William, akan menjadi daya tarik tersendiri. Ini akan meningkatkan jumlah penumpang transit dan keuntungan dari penjualan tiket. Hal ini serius dikaji, mengingat penjualan tiket belum menutup biaya operasional MRT Jakarta yang tinggi.

Baca juga : Bawaslu Tanjungpinang Sosialisasi Kampanye dan Pilkada Bermartabat

Itu sebabnya, kelak di kawasan sekitar stasiun-stasiun MRT akan dibuat menjadi area komersial untuk pengembangan TOD. Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan, kunci dari pengelolaan dan pengembangan kawasan berorientasi transit adalah sinergi yang baik antara stakeholders, seperti Pemrpov DKI Jakarta, PT MRT Jakarta, wargat di dalam KawasanBerorientasi Transit (KBT), developer,investor, hingga masyarakat luas.

Selain itu, pihaknya juga akan mengembangan media digital yang bisa diakses oleh seluruh stakeholders tersebut, sehingga bisa memonitor pengembangan kawasan, mulai dari pengajuan perizinan hingga pembangunan selesai.

“Kita juga akan sosialisasi seluas-luasnya agar setiap stakeholders memiliki pemahaman yang sama tentang substansi dan kedalamannya dan kita akan semakin akuntabel,” paparnya. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.