Dark/Light Mode

Rommy, Ketum Partai Milenial Jebolan ITB Yang Akhirnya Pakai Rompi Oranye

Minggu, 17 Maret 2019 09:51 WIB
M Romahurmuziy alias Rommy (Foto: Sahabat Romahurmuziy)
M Romahurmuziy alias Rommy (Foto: Sahabat Romahurmuziy)

RM.id  Rakyat Merdeka - Muhammad Romahurmuziy tentu tak pernah menyangka bakal merasakan dinginnya sel KPK. Tapi, itulah faktanya. Sejarah kelam dalam hidup Rommy bermula, saat Ketua Umum PPP Itu diamankan di Hotel Bumi, Surabaya pada Jumat (15/3) pukul 07.50 WIB. 

Selain Ketum PPP Romahurmuziy (RMY), dua orang lainnya yang menjadi tersangka adalah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan uang Rp 156.758.000,- yang diduga merupakan uang suap dalam jual beli jabatan di Kementerian Agama.

KPK menyebut, Rommy hanya terima Rp 300 juta. Pemberian pertama via Haris, Rp 250 juta. Sedangkan uang Rp 50 juta, yang menjadi pangkal tertangkapnya Rommy dalam OTT tersebut, diterimanya dari Muafiq. Kecil memang uangnya. Recehan. Namun, yang namanya korupsi tetap harus diproses hukum.

Baca juga : Milenial Itu Ciptakan Lapangan Kerja, Bukan Cari Kerja

Kenyataan ini sangatlah memilukan. Menampar wajah banyak pihak. Terutama, PPP. Bagi partai berlambang Kabah itu, terciduknya Rommy dalam OTT KPK adalah ujian berat menjelang hajatan besar Pemilu 2019, yang tinggal menghitung hari menuju 17 April.

Apalagi, selama ini, Rommy dikenal gigih memperkuat brand 0110, yaitu nomor urut 01 untuk pemenangan pasangan Jokowi-Amin dan 10 untuk nomor urut PPP, yang akan dicoblos pada Pemilu 2019.

Musibah ini juga kian menambah catatan hitam politisi muda Indonesia, setelah mantan Gubernur Jambi Zumi Zola, serta Politisi Demokrat Anas Urbaningrum dan Nazararudin yang lebih dulu berurusan dengan KPK. 

Baca juga : Senang Akhirnya Ibu Disidang

Sebagai politisi muda, Rommy memang fenomenal. Pria kelahiran Sleman, 10 September 1974 ini adalah Ketua Umum Termuda dalam sejarah PPP. Rommy yang meraih gelar Insinyur Teknik Fisika (Angkatan 1993) dan Magister Teknik Kebijakan Industri (Angkatan 2002) dari Institut Teknologi Bandung (ITB),  mewarisi tradisi politik santri dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU).

Secara silsilah, Rommy adalah cicit Kiai Wahab Hasbullah. Kiai Wahab adalah Rais Aam (orang nomor satu) terlama dalam sejarah NU, yaitu selama 24 tahun. Kiai Wahab juga tercatat menjadi pendiri NU bersama dengan Kiai Hasyim Asy'ari. Rommy juga merupakan keturunan dari Wahib Wahab, Menteri Agama pada 1959-1962.

Ayahnya, Prof Dr M. Tolchah Mansoer, dan ibunya, Umroh Machfudzoh adalah pendiri sayap pelajar NU, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU). Ibunya pernah menjabat Ketua DPW PPP DI Yogyakarta di era 1980-an, pendiri Wanita Persatuan Pembangunan dan anggota Fraksi PPP DPR 1987-1997. 

Baca juga : Korban Tewas Akibat Banjir Bandang Di Jayapura Terus Bertambah

Bakat politik Rommy sudah terlihat sejak di bangku sekolah. Semasa menimba ilmu di SMA Negeri I Yogyakarta yang merupakan SMA favorit di kota pelajar, Rommy menjabat Ketua Osis. Ia pun pernah menjadi Siswa Teladan Tingkat Nasional.

Kuliah di ITB, Rommy juga aktif berorganisasi. Dia pernah menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Mahasiswa PILAR, dan  Ketua Bidang Pengkajian Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITB periode 1995-1996.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.