Dark/Light Mode

Penularan Corona Di DKI Masih Tinggi

Bus Sekolah Dipake Buat Angkut Pasien

Minggu, 24 Januari 2021 07:05 WIB
Ilustrasi penggunaan bus sekolah yang dialihfungsikan, Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjemput pasien Covid-19 yang akan menjalani perawatan, dari Puskemas Sawah Besar untuk diantar ke RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (26/9/2020). (Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Ilustrasi penggunaan bus sekolah yang dialihfungsikan, Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjemput pasien Covid-19 yang akan menjalani perawatan, dari Puskemas Sawah Besar untuk diantar ke RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (26/9/2020). (Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengerahkan berbagai sumber daya untuk menanggani tingginya pasien Covid-19. Salah satunya, memanfaatkan bus sekolah untuk mengantar pasien ke lokasi isolasi.

Sampai kemarin, Pemprov DKI Jakarta sudah mengantarkan 13.378 orang ke sejumlah tempat isolasi. Antara lain, ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Pemanfaatan bus sekolah dilakukan untuk mensiasati terbatasnya mobil ambulan.

Baca juga : Potensi Kredit Macet Tinggi, Please OJK Perketat Dong Pengawasannya

Setiap hari, bus sekolah rata-rata melakukan penjemputan dan evakuasi belasan pasien Corona dari sejumlah kecamatan dan puskesmas di Jakarta. Berdasarkan pantauan, pada Kamis (21/1), proses penjemputan berjalan tertib. Misalnya, evakuasi di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Di sini, puluhan warga positif Corona terlihat menggunakan masker, mengantre menaiki bus. Seperti hendak mudik atau berpergian, mereka membawa tas besar, ransel, dan koper. Sopir bus sekolah berasal dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Baca juga : Moeldoko: Penularan Corona Di Kalangan Kabinet Terkontrol

Supir itu memakai alat pelindung diri lengkap, jaket hazmat, pelindung rambut, masker dan faceshield. Petugas lainnya pun demikian, menerapkan jaga jarak saat memandu warga memasuki bus sekolah.

Pemandangan serupa terlihat di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur. Di sini tercatat ada 49 orang dievakuasi menggunakan bus sekolah. Untuk wilayah yang memiliki banyak pasien seperti di Kecamatan Rawa Badak, Jakarta Utara, penjemputan dilakukan berkali-kali, karena petugas harus melakukan pembatasan di dalam bus.

Baca juga : Ayo Guys, Disiplin Dong!

Data Pemprov DKI Jakarta mencatat, sudah 13.378 orang yang diantarkan oleh bus sekolah untuk melakukan isolasi ke sejumlah tempat. Tingginya jumlah pasien berkaitan erat dengan maraknya kegiatan tes swab di lingkungan perkantoran.

Setelah diketahui ada pegawai yang positif, petugas kesehatan melakukan tes swab pada keluarganya. Dan, jika ada yang diketahui positif akan ditangani puskesmas, yang kemudian dirujuk ke tempat isolasi. “Itu makanya jumlah pasien yang dievakuasi dan dirujuk membludak,” tulis UP Angkutan Sekolah Dishub DKI Jakarta dalam keterangannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.