Dark/Light Mode

Banjir Masih Ancam Ibu Kota

Please, Jangan Cuek Protokol Kesehatan

Selasa, 23 Februari 2021 06:05 WIB
Gubernur Anies Baswedan mengunjungi pengungsi di GOR Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Instagram Anies Baswedan)
Gubernur Anies Baswedan mengunjungi pengungsi di GOR Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Instagram Anies Baswedan)

 Sebelumnya 
Klaster Pengungsi

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengingatkan, potensi terjadinya lonjakan kasus dan kunculnya klaster pengungsi. Sebab, dalam situasi bencana alam, korban cenderung cuek karena hanya memikirkan keselamatan. Kondisi ini menyebabkan penerapan prokes menjadi kendor.

Dia menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus bisa menerapkan prokes di lokasi pengungsian. Dengan kondisi sekarang, lokasi pengungsian harus besar. Tenda yang disediakan paling sedikit dua kali lebih banyak dari biasanya.

Baca juga : Hujan Deras, 25 Titik Di Ibu Kota Tergenang Banjir

“Untuk pencegahan penularan, konsepnya tetap sama. 3M, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Lokasi pengungsian harus didesain seperti itu,” jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, prioritas dalam penanganan banjir kali ini keselamatan warga. Pihaknya telah menyiapkan tenda isolasi mandiri bagi warga yang menunjukkan gejala Covid-19. Kelompok warga ini akan mengungsi secara terpisah dari warga lainnya.

“Tenda isolasi mandiri Covid-19 bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi dari tes antigen terpapar virus Corona, obat-obatan dan prasarana juga kita siapkan. Jadi, Pemprov DKI Jakarta sejak awal sudah bersiaga,” ujarnya, di Jakarta, Senin (22/2).

Baca juga : Bank Mandiri Perkuat Layanan Di Sektor Kesehatan

Pada banjir 18-20 Februari lalu, Pemprov DKI sudah menyiapkan 26 lokasi pengungsian untuk korban terdampak banjir. Juga menyiapkan logistik dan kebutuhan bagi pengungsi. Termasuk tenda khusus bagi penderita Covid-19.

“Saat ini, kita sudah menyiapkan dapur umum, tenda untuk mereka mengungsi sementara dan juga tenda isolasi mandiri bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi dari tes antigen terpapar Covid-19, obat-obatan, dan prasarana juga kita siapkan,” jelas Anies.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan meminta, Pemprov melakukan pengawasan ketat. Juga memastikan prokes tetap dijalankan, baik di posko pengungsian banjir maupun tempat pengungsian informal.

Baca juga : Jangan Tunggu Sampai Pasien Covid-19 Kritis

“Pengungsi menghadapi beban ganda, banjir dan resiko terpapar Covid-19 selama di pengungsian,” kata August, Jumat (19/2) lalu.

Menurut August, dengan penerapan prokes dan aturan jaga jarak, maka otomatis jumlah posko pengungsian harus diperbanyak. Pasalnya, kapasitas posko tentu lebih sedikit menampung pengungsi.

“Ruangan juga harus disemprot disinfektan secara berkala. Jangan sampai, penyebaran Covid-19 meningkat akibat klaster posko banjir,” imbuh August. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.